TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Jalan Trans Sulawesi di Kabupaten Maros, tepatnya di Jalan AP Pettarani terendam banjir sejak, Sabtu (21/12/2024).
Warga, Aziz Hamid mengatakan air mulai merendam jalan poros sekitar pukul 17.00 Wita.
“Kemudian semakin bertambah hingga pukul 18.00 Wita dengan ketinggian hingga di bawah lutut,” sebutnya.
Aziz menuturkan saat ini ketinggian air hingga lutut orang dewasa.
Kendaraan pun sudah tidak bisa lagi melintas.
“Sekarang sudah Ditutup dari dua arah, sehingga tidak ada lagi kendaraan yang melintas,” ucapnya.
Kendaraan yang melintas di Maros pun dialihkan ke Jalan Jenderal Sudirman yang belum terendam banjir.
Bencana banjir semakin meluas di Kabupaten Maros.
Sebanyak 12 Kecamatan di Kabupaten Maros kini terendam banjir.
Kepala BPBD Maros, Towadeng mengatakan dari 14 kecamatan, tersisa dua kecamatan yang belum terendam, yakni Tantalili dan Bontoa.
Sementara yang paling parah justru berada di area pegunungan yakni Camba, Cenrana dan Mallawa.
“Kemarin hanya 8 kecamatan namun karena hujan terus turun hingga saat ini jadi daerah yang terdampak semakin meluas dan sekarang total sudah 12 kecamatan yang terendam,” katanya, Minggu (22/12/2024).
Saat ini, pihaknya pun telah menetapkan status darurat bencana.
Towadeng mengatakan saat ini sudah ada sekitar 1.000 KK yang terdampak banjir dan ratusan ribu rumah.
Meski demikian, saat ini belum ada laporan masyarakat yang mengungsi di posko induk.
“Rata-rata masyarakat memilih tetap di rumah masing-masing atau rumah kerabat terdekat, karena di samping karakter rumah warga yang model rumah panggung juga warga enggan jauh meninggalkan rumahnya untuk alasan keamanan barang mereka,” bebernya.(*)