TRIBUN-TIMUR.COM - Keberadaan pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dibongkar polisi.
Ternyata pabrik uang di Perpustakaan UIN Alauddin berada di ruang bekas toilet.
Ruangan yang menjadi tempat buang air dijadikan ruang pabrik uang uang.
Hal itu terungkap dalam konfrensi pers yang dipimpin Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Yudhiawan di Polres Gowa, Kamis (19/12/2024).
Hingga kini, polisi sudah menetapkan 17 orang sebagai tersangka.
"Di ruang bekas toilet, para pelaku memproduksi uang palsu," kata Kapolda.
Sehingga, pengunjung perpustakaan tak ada yang melihat percetakan tersebut.
Kapolda menjelaskan, satu tersangka uang palsu sempat mengajukan pendanaan Pilkada, namun gagal maju.
Selain itu, tidak ada partai yang mendukung bakal calon Pilkada tersebut.
Uang palsu tak terdeteksi X-Ray
Sosok bos pabrik uang palsu, yakni Kepala UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim juga disorot.
Diberitakan sebelumnya, Polres Gowa berhasil membongkar peredaran uang palsu di kampus tersebut.
Terbongkarnya peredaran dan produksi uang palsu ini terjadi pada awal Desember 2024 ketika polisi menangkap salah satu tersangka di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Barang bukti uang palsu senilai Rp500 ribu pun disita.
Kasus pun berkembang hingga akhirnya polisi menggerebek gedung perpustakaan di dalam Kampus UIN Alauddin Makassar yang terletak di Jl Yasin Limpo, Kecamatan Somboapu, Kabupaten Gowa.