TRIBUN-TIMUR.COM - Sepak terjang empat nama calon disebut berpeluang menggantikan Mardiono sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pemilihan Ketua Umum PPP dilakukan dalam muktamar pada 2025.
Keempat sosok itu kini menjadi perbincangan hangat diinternal PPP.
Hal ini disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M Romahurmuziy alias Rommy di Ancol, Jakarta, Jumat (13/12/2024) malam.
Dari empat nama muncul, dua orang dari internal PPP dan dua orang dari eksternal.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengatakan, Muktamar X PPP bakal berlangsung setelah Idul Fitri 2025.
Ia menyampaikan kemungkinan forum pergantian struktur kepemimpinan PPP itu bakal berlangsung April atau Mei 2025.
“Ya kira-kira kan Lebaran itu di bulan April ya, mungkin setelah Lebaran itu. Mungkin di akhir April maupun awal Mei,” ujar Mardiono di setelah Mukernas II PPP di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta, Sabtu (14/12/2024).
Ia mengungkapkan, ada usulan dari sejumlah kader PPP agar Muktamar X berlangsung di Bali.
Namun, keputusan itu belum diambil karena peserta mukernas sepakat menyerahkan pada DPP PPP.
“Itu tadi wacana yang diusulkan, tetapi nanti hasil dari keputusan mukernas ini akan kita rapatkan di DPP. Kemudian, nanti DPP akan menggelar rapat harian untuk menentukan tanggal dan tempat itu,” paparnya.
Kader PPP juga sepakat untuk tetap solid sampai gelaran Muktamar X berlangsung. Semua kader tak ingin ada perpecahan yang terjadi dalam proses pergantian kepemimpinan PPP.
“Semua kita komitmen mengharamkan untuk konflik. Kompak ya 100 persen. Semua kita sepakat, kita akan mengawali muktamar ini, mulai mukernas sekarang ini dengan persatuan dan kesatuan,” imbuh dia.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Rommy menyebutkan, para ketua majelis telah meminta agar muktamar dipercepat.
Ia menuturkan, para ketua majelis ingin muktamar berlangsung di Januari atau Februari 2025.
Namun, hingga saat ini surat yang dikirimkan ke DPP PPP itu tidak mendapatkan jawaban.
“Para pimpinan majelis sudah menyerukan untuk menyegerakan muktamar sejak berbulan-bulan silam.
Namun Plt Ketua Umum terus berkilah menunda dengan berbagai alasan,” ungkap Rommy.
“Terakhir, surat para pimpinan majelis pada Oktober 2024 meminta agar muktamar segera dilaksanakan di bulan Januari atau Februari 2025. Surat ini bahkan tidak pernah dijawab hingga saat ini,” sambung dia.
Berikut empat nama berpeluang memimpin PPP:
1. Sandiaga Uno
Rommy mengatakan sinyal Sandiaga Uno maju jadi ketua umum PPP.
“Bahkan Pak Sandi kemarin juga sudah sempat menyampaikan yang memang tidak secara eksplisit tetapi perhatiannya secara nasional terhadap kebutuhan PPP untuk naik kembali,” ujar Rommy.
Sandiaga Uno adalah seorang pengusaha.
Kemudian dia memasuki dunia politik dan menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra (2020-2024).
Dia hijrah ke PPP dan jadi Ketua DPP PPP bidang Pemenangan Pemilu sebelum Pilpres 2024.
Sandiaga Uno menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2019-2024).
Ia dilantik oleh Presiden Jokowi pada 23 Desember 2020.
Sebelumnya, Sandiaga Uno menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
2. Taj Yasin
Wakil Gubernur Jawa Tengah terpilih di Pilkada 2024 ini yakni Taj Yasin disebut-sebut calon ketua umum PPP dari kalangan internal.
“Dari dalam PPP ada Gus Yasin yang kemarin terpilih lagi menjadi wakil gubernur Jawa Tengah,” ungkap Rommy.
Taj Yasin sebelumnya menjabat Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023, mendampingi Ganjar Pranowo.
Sebelum berkarier di dunia politik, Taj Yasin tercatat berprofesi sebagai wiraswasta.
Dia pernah jadi Ketua DPP PPP Jawa Tengah 2017-2022
Di usia ke-31 tahun, Taj Yasin terpilih sebagai anggota DPRD Jateng periode 2014-2019.
Taj Yaisin adalah putra dari ulama K.H. Maimun Zubair.
Taj Yasin juga guru Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang sejak 2010.
3. Saifullah Yusuf alias Gus Ipul
Dari luar kader PPP muncul nama Gus Ipul sebagai calon ketua umum PPP.
“Gus Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang tadi juga beliau langsung menelpon saya menyampaikan ‘betul nama saya disebut?’ karena beliau membaca berita saya bilang ya itu yang saya tangkap di pembicaraan whatsapp group kader-kader partai,” ujar Rommy.
Saat ini Saifullah Yusuf masih menjabat menteri sosial RI di kabinet pemerintahan Prabowo.
Saifullah Yusuf juga masih menjabat Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Gus Ipul nama panggilannya adalah alumni Universitas Nasional.
Pada tahun 1999, Gus Ipul dipercaya menjabat sebagai Ketua Umum GP Ansor menggantikan Iqbal Assegaf yang wafat.
Karier Gus Ipul di dunia politik pun semakin moncer ketika dirinya terpilih menjadi anggota DPR lewat PDIP.
Namun pada tahun 2001, Gus Ipul memutuskan untuk mundur hingga keluar dari PDIP.
Ia lalu memilih bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan jadi sekjen PKB di tahun 2002.
4. Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurrachman
Menurut Rommy, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang kini menjabat Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurrachman juga masuk kandidat ketua umum PPP.
Dudung merupakan lulusan Akmil angkatan 1988.
Dudung memulai karier militernya dari bawah.
Semasa muda pernah bertugas di Batalyon Yonif Raider Khusus 744/Satya Yudha Bakti yang bermarkas di Atambua, Nusa Tenggara Timur.
Dan dipercaya memimpin komandan peleton sejak 1989–1994.
Dudung menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 2021, dan pensiun tahun 2023.
Sebelum menjadi KSAD, Dudung juga pernah memimpin Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dan Kodam Jaya/Jayakarta.