Ia hanya ingin menegakkan demokrasi sehat sesuai asasnya, yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (Luber Jurdil).
"Tidak usah khawatir apapun, saya juga tidak berselisih dengan calon manapun, tapi KPU yang mesti kita perbaiki. Kalau tidak, ini akan berdampak luar biasa di masa depan," tegasnya.
"Ini bukan persoalan kalah atau menang, atau persoalan suara besar dan kecil. Tapi ini soal menjaga demokrasi," tambahnya.
Danny Siapkan Gugatan Pilgub Sulsel dan Pilwali Makassar
Pasangan Calon Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 1, Danny Pomanto - Azhar Arsyad menyiapan materi gugatan terhadap hasil penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Selain Pemilihan Gubernur Sulsel, Danny Pomanto juga gugat hasil Pemilihan Wali Kota Makassar.
Terkait gugatan tersebut, Danny Pomanto mempercayai timnya untuk mengurus gugatan tersebut.
"Saya belum tahu teman-teman yang urus itu, yang jelas terakhir besok kan," ucap Danny Pomanto diwawancara di kediamannya Jl Amirullah, Senin (9/12/2024).
Gugatan dilayangkan pada Selasa (10/12/2024) untuk penetapan hasil Pilwali Makassar.
Gugatan tersebut dilayangkan untuk mengungkap dugaan kecurangan yang terjadi dalam proses Pilkada untuk menegakkan demokrasi.
"Kita liat juga kan kita itu tidak semata-mata asal cambuk (menggugat) saja, karena kalau saya tidak ji, tapi kalau tidak diungkap ini maka legacy saya itu membiarkan itu terjadi, ini bukan kalah menang, tidak ada urusan dengan paslon lain," tegasnya.
Danny menegaskan, gugatan ini tidak berkenaan dengan paslon lain.
Bahkan Danny Pomanto menyampaikan selamat kepada Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham yang telah memenangkan Pilwali Makassar.
Gugatannya ke MK semata-mata untuk menyehatkan demokrasi, agar hal serupa tidak terjadi pada Pilkada mendatang.
"Saya ucapkan selamat kepada Pak Appi, sudah ditetapkan suaranya yang terbesar. Saya dalam mengakhiri masa jabatan tentunya saya mau semua baik-baik, tetapi dalam proses demokrasi ini saya melihat banyak yang aneh, sehingga beri saya kesempatan menyempurnakan," tuturnya.