"Kemudian menggigit betis sebelah kanan serta langsung melilit seluruh badan dan terguling ke bawah dengan ular piton sampai ke daerah persawahan," tambahnya.
Kata Hasdin, ular piton tersebut melilit Hidayat sampai ke lehar, sehingga tak bisa berbuat apa-apa.
"Saya mau ke sawah untuk membuat saluran air, tiba-tiba saya dengar teriakan om saya langsung lari cepat ke sana. Begitu saya sampai di lokasi kondisi om saya sudah terlilit sampai ke leher dan masih sempat bicara menyuruh saya untuk segera memotong ekor ular," akunya.
Kondisi cuaca yang memasuki musim kemarau, disinyalir menjadi penyebab ular piton itu keluar.
Salah satu pegiat lingkungan, Ismail Ishak mengaku, salah satu penyebab hewan predator itu keluar hingga ke area persawahan lantaran habitatnya terganggu.
"Sekarang ini kondisi cuaca yang begitu panas membuat hewan-hewan predator kehilangan rantai makanan dan habitatnya banyak terganggu mereka terpaksa keluar ke daerah perkebunan atau daerah pemukiman warga. Sehingga masyarakat ketika mau ke kebun jangan sendiri dan ketika melewati daerah semak belukar perlu berhati-hati," tandasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Ular Piton Sepanjang 10 Meter Mangsa Warga Siteba Luwu
Peristiwa diserang ular Piton lainnya;
Kronologi IRT 45 Tahun Tewas Ditelan Ular Piton Sepanjang 5 Meter di Sidrap Sulsel
IRT) ditemukan tewas mengenaskan di kebunnya, kawasan Botto Sumerreng, Desa Kalempang, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) Jumat (7/6/2024) siang
Korban bernama Farida (45), ditemukan meninggal sekitar pukul 09.00 Wita.
Korban ditemukan tewas dalam perut ular piton.
Ular piton tersebut berukuran panjang sekitar 5 meter.
Korban awalnya hendak menuju kebunnya dan dilaporkan hilang pada Kamis (6/6/2024) kemarin.
Hal itu dibenarkan Kasi Humas Polres Sidrap, AKP Suwardi saat dikonfirmasi.
Menurutnya, korban sempat dinyatakan hilang oleh suaminya sebelum akhirnya ditemukan telah meninggal dunia.