TRIBUN-TIMUR.COM - Sepak terjang calon pemenang Pilkada Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pasangan Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) unggul dalam pemilihan gubernur NTB.
Keduanya berpotensi jadi gubernur dan wakil gubernur NTB setelah meraih total 1.163.194 suara.
Pasangan Zulkieflimansyah dan Suhaili (Zul-Uhel) menyusul dengan perolehan suara 887.791.
Selanjutnya pasangan Sitti Rohmi Djalillah dan Musafirin (Rohmi-Firin) dengan perolehan suara 775.937.
Ketua KPU NTB, Lalu Muhamad Khuwailid, membacakan hasil Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2024 di Hotel Merumata, Lombok Barat, Jumat (6/12/2024) dinihari.
"Penetapan ini sekaligus sebagai pengumuman, pada Hari Jum'at tanggal 6 Desember 2024, pukul 01.27 Wita, keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan," kata Khuwailid, mengetok palu.
Keputusan itu disambut tepuk tangan seluruh saksi paslon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.
Dia mengatakan, total ada 2.942.842 pemilih yang menggunakan hak pilihnya pada Pilkada NTB.
Sementara total daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 3.964.325 orang.
Menurutnya, tingkat partisipasi pemilih di kabupaten/kota NTB bervariasi.
Ada yang di atas 80 persen. Namun yang terendah ada di Kota Mataram.
"Memang partisipasi terendah itu di Kota Mataram, hanya 64 persen. Jika dijumlahkan secara keseluruhan, partisipasi di Provinsi NTB berada di angka 74 persen," kata Khuwailid.
Sementara itu, ada sejumlah catatan yang diungkapkan Bawaslu dan para saksi sebelum penetapan hasil rekapitulasi dibacakan secara resmi oleh KPU.
Salah satunya adalah munculnya jumlah pemilih siluman atau pemilih tak dikenal di Kabupaten Lombok Timur yang mencapai 18.574 orang.
Selain itu, adanya surat suara tercoblos di 1 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Sumbawa.
Ketua Bawaslu NTB, Itratip, dalam kesempatan itu juga menyampaikan beberapa hal terkait Pilkada serentak 2024 di NTB.
Salah satunya, adanya ketidaksamaan sikap jajaran KPU di Provinsi NTB terhadap tata cara dan distribusi C pemberitahuan memilih.
Selain itu juga soal penggunaan KTP elektronik untuk menggunakan hak pilih menyebabkan banyak permasalahan di lapangan.
"Seperti kisruh dan konflik antara pemilih dan petugas KPPS di TPS. Pemilih malas datang ke TPS karena tidak mendapatkan C surat pemberitahuan dari KPU," kata Itratip.
Selain itu ada 121 surat suara Pilkada NTB dan Pilkada Sumbawa telah tercoblos di TPS 06, Desa Juranalas, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa.
Sepak Terjang Lalu Muhammad Iqbal
Lalu Muhamad Iqbal adalah seorang teknokrat asal Indonesia.
Ia sempat menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Turki.
Pada Pilkada Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhama Iqbal mencalonkan diri sebagai Gubernur NTB.
Ia berpasangan dengan Damayanti Putri atau Dinda.
Profil Lalu Muhamad Iqbal
Lalu Muhamad Iqbal, lahir di Praya, Lombok Tengah 10 Juli 1972.
Ia merupakan anak pasangan Drs. H Lalu Ma’ruf Misbah dan Ir. Alimah.
Iqbal merupakan anak kedua dari lima bersaudara.
Dikutip dari Tribun Lombok, Iqbal lahir dari keluarga berpendidikan.
Ia pun telah menempuh pendidikan mulai dari dalam hingga luar negeri.
Lalu Iqbal memulai pendidikan formalnya di kampungnya di Praya.
Dia bersekolah di SD Negeri 4 Praya dan melanjutkan pendidikannya ke SMP Negeri 2 Praya.
Lalu ketika berusia 14 tahun, Lalu Iqbal melanjutkan sekolahnya ke Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam, Surakarta Jawa Tengah.
Setelah menamatkan jenjang SMA. Lalu Iqbal melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) jurusan Hubungan Internasional.
Semasa itu, Lalu Iqbal juga berkuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) jurusan sejarah dan Universita Islam Indonesia (UII) Jurusan jurusan Arsitektur.
Meski pada akhirnya, ia hanya menyelesaikan kuliahnya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta jurusan Hubungan Internasional.
Tamat dari sana, Lalu Iqbal melanjutkan S-2 jurusan Hubungan Internasional di Universitas Indonesia (UI).
Kemudian melanjutkan pendidikan S3 Ilmu Politik dan Kajian Strategis di Universitas Bucharest, Romania.
Tidak hanya itu, Lalu Iqbal juga menyelesaikan beberapa studi non-gelar di Universitas Hiroshima, Jepang, dan Universitas PBB di Tokyo.
Karier Lalu Muhamad Iqbal
Lalu Muhamad Iqbal saat ini merupakan Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Indonesia.
Ia juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Turki pada tahun 2019-2023 dan Direktorat perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia pada tahun 2016-2019.
Lalu Iqbal, terkenal sebagai salah seorang diplomat muda Indonesia. Ia bahkan saat ini dipercaya menjadi Ketua Umum Asosiasi Diplomat Indonesia (ADI) pertama.
Sebagai seorang diplomat, Lalu Iqbal pernah ditugaskan di berbagai negara.
Baca juga: Profil dan Biodata Gus Ipul, Keponakan Gus Dur Bakal Dilantik Jokowi Jadi Menteri Sosial
Mulai dari Romania, Austria, Turki hingga tugas singkat di hampir 72 negara di dunia.
Lalu Iqbal juga pernah menjabat sebagai Sherpa Indonesia untuk Nuclear Securty Summit atu KTT Keamanan Nuklir dan sebagai wakil gubernur Indonesia untuk Badan Tenaga Atom Dunia.
Dengan berbagai pengalamannya itu, Lalu Muhamad Iqbal pun pernah menerima berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri.
Pada tahun 2018, Lalu Muhamad Iqbal mendapat pengharagaan sebagai PNS Eselon 2 Terbaik Nasional dari Menpan RB.
Kemudian mendapat penghargaan tertinggi Order Of Superior Sacrifice Medal dari Presiden Erdogan.
Baca juga: Profil Poppy Capella, Pendangdut yang Dipercaya Jabat Direktur Nasional Miss Universe UEA dan Siprus
Dan terbaru, Lalu Muhamad Iqbal mendapat penghargaan sebagai Hasaan Wirajuda Perlindungan Award 2023 dari Kementrian Luar Negeri Indonesia.
"Kami melihat sosok Lalu Iqbal adalah role model bagi anak muda. Pembelajar ulung dan intelektual yang paham terhadap isu-isu kekinian, baik dikancah nasional maupun internasional," kata Direktur Gass Iqbal Rosyihan Jauhari, Senin (6/5/2024).
Ia mengaku ada harapan baru bagi anak muda di NTB jika dipimpin oleh Lalu Iqbal.
Menurutnya, dengan segudang pengalaman yang dimiliki selama berkarir sebagai birokrat dinilai akan mampu membawa NTB ke kancah internasional.
"Sehingga sudah saatnya Lalu Muhamad Iqbal membawa harapan baru untuk membawa NTB Mendunia," tandas Jauhari.
Profil Indah Dhamayanti
Saat maju bertarung, Indah Dhamayanti masih berstatus sebagai Bupati Bima selama dua periode.
Lantas bagaimana latar belakangnya?
Berikut profile lengkap Indah Dhamayanti dirangkum TribunLombok.com, Minggu (4/2/2024):
Riwayat pendidikan
Dikutip dari bimakab.go.id, Indah Dhamayanti Putri diketahui lahir di Kabupaten Dompu, 19 November 1981 silam. Ia kini berusia 42 tahun.
Indah kecil menghabiskan waktunya di tanah kelahirannya.
Dirinya menempuh pendidikan dasarnya di SDN Dompu lulus 14 Juni 1993.
Memasuki usia remaja, Indah Dhamayanti lanjut bersekolah di SMPN 1 Mataram lulus 11 Juni 1998 dan PKBM-LPMP lulus 30 Desember 2005.
Sedangkan gelar Sarjana Ekonomi ia raih di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima tahun 2018.
Karier Politik
Nama Indah Dhamayanti tidak asing di telinga warga Kabupaten Bima.
Ia adalah istri dari Ferry Zulkarnain, Bupati Bima dua periode 2005-2010 dan 2010-2015.
Indah Dhamayanti mengikuti jejak karier politik sang suami dengan menjadi kader Partai Golkar.
Dirinya kemudian terpilih menjadi Ketua DPRD pada tahun 2014.
Dua tahun kemudian, karier politik Indah Dhamayanti naik dengan menduduki jabatan Bupati Bima periode 2016-2021.
Periode selanjutnya, ibu dari dua anak kembali terpilih sebagai orang nomor satu di Kabupaten Bima.
Indah Dhamayanti bersama pasangannya Dahlan M. Noer resmi menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bima periode 2021-2026.
Keduanya dilantik Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah di Kantor Gubernur NTB, Jumat 26 Februari 2021.
Harta kekayaan
Indah Dhamayanti diketahui memiliki harta kekayaan sebanyak Rp14 miliar.
Hal ini berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara Komisi Pemberantasan Korupsi (LHKPN KPK) per 31 Desember 2022.
Berikut rincian harta kekayaan Indah Dhamayanti:
TANAH DAN BANGUNAN Rp. 10.710.233.000
1. Tanah Seluas 231 m2 di Kab/Kota Bima, Hasil Sendiri Rp180.620.000
2. Tanah Seluas 300 m2 di Kab/Kota Bima, Hasil Sendiri Rp200.000.000
3. Tanah Seluas 7896 m2 di Kab/Kota Dompu, Warisan Rp520.100.000
4. Tanah Seluas 5923 m2 di Kab/Kota Dompu, Warisan Rp424.018.000
5. Tanah Seluas 16767 m2 di Kab/Kota Dompu, Warisan Rp550.000.000
6. Tanah Seluas 3509 m2 di Kab/Kota Dompu, Warisan Rp300.390.000
7. Tanah Seluas 1820 m2 di Kab/Kota Bima, Hasil Sendiri Rp665.480.000
8. Tanah Seluas 1815 m2 di Kab/Kota Bima, Hasil Sendiri Rp560.410.000
9. Tanah Seluas 2836 m2 di Kab/Kota Bima, Hasil Sendiri Rp850.000.000
10. Tanah Seluas 806 m2 di Kab/Kota Bima, Hasil Sendiri Rp340.000.000
11. Tanah Seluas 5044 m2 di Kab/Kota Bima, Hasil Sendiri Rp325.574.800
12. Tanah Seluas 9426 m2 di Kab/Kota Bima, Hasil Sendiri Rp160.024.200
13. Tanah dan Bangunan Seluas 3980 m2/216 m2 di Kab/Kota Bima, Hasil Sendiri Rp2.000.930.000
14. Tanah Seluas 753 m2 di Kab/Kota Bima, Hasil Sendiri Rp400.331.000
15. Tanah Seluas 13150 m2 di Kab/Kota Bima, Hasil Sendiri Rp322.355.000
16. Tanah Seluas 7300 m2 di Kab/Kota Bima, Hasil Sendiri Rp200.000.000
17. Tanah dan Bangunan Seluas 197 m2/197 m2 di Kab/ Kota Lombok Barat, Hasil Sendiri Rp1.250.000.000
18. Tanah dan Bangunan Seluas 135 m2/135 m2 di Kab/Kota Sumedang, Hasil Sendiri Rp1.000.000.000
19. Tanah Seluas 131 m2 di Kab/Kota Bima, Hasil Sendiri Rp90.000.000
20. Tanah Seluas 12480 m2 di Kab/Kota Bima, Hasil Sendiri Rp120.000.000
21. Tanah Seluas 402 m2 di Kab/Kota Bima, Hasil Sendiri Rp 250.000.000
ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 1.300.000.000
1. MOBIL, JEEP WRANGLER MP/ JEEP L.C. HDTP Tahun 2010, Hasil Sendiri Rp800.000.000
2. MOBIL, TOYOTA MP/JEEP Tahun 2019, Hasil Sendiri Rp500.000.000
HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 1.376.722.340
SURAT BERHARGA Rp. ----
KAS DAN SETARA KAS Rp. 1.373.587.862
HARTA LAINNYA Rp. ----
HUTANG Rp. ----
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp14.760.543.202. (*)