Alasan tak Logis Aipda Cerita Diguna-guna Mantan Istri

Editor: Muh Hasim Arfah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aipda Nikson tega memukul bagian kepala orang yang melahirkan dirinya itu dengan tabung gas 3 kilogram

Beruntung, saat itu tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena Hamid meminta Islaw untuk tidak keluar rumah dengan menggunakan isyarat dari kejauhan.

Tak lama dari situ, Hamid mendapat penjelasan dari Aipda Nikson mengapa kala itu dia marah-marah.

Tak disangka, Aipda Nikson mengaku kalau dirinya terkena guna-guna dari mantan istrinya seminggu sebelum kejadian itu. 

"Istrinya di Ciamis sekarang. Waktu masih nikah di Cikarang tinggalnya. Semenjak cerai (Aipda Nikson tinggal) di rumah ibunya. Ada setahun lalu cerainya," jelasnya. 

"(Alasan kenapa marah-marah) mungkin ya karena dia malu ya si Nikson. Katanya 'maaf, saya dulu pernah negor anak buahnya Deden. Saya diguna-guna istri saya," sambungnya.

Korban Tanya Anak Tetangga

Sementara itu sepasang suami-istri bernama Bahrul Ulum (50) dan Esih (38), tetangga yang tinggal di seberang rumah Herlina pun menjadi saksi jika korban dan keluarga tak pernah bermasalah.

Mereka tak menyangka jika telah terjadi pembunuhan sadis di depan rumahnya yang dijadikan tempat usaha jual-beli barang-barang bekas seperti besi tua hingga kardus itu. 

Malam itu, memang Bahrul Ulum dan keluarga mengaku tidak mengetahui jika ada peristiwa tersebut karena gerbang rumah yang terbuat dari seng sudah tertutup. Saat itu, mereka sudah lelap tertidur.

"Kalau ngobrol sih masih suka, tapi kalau waktu kejadiannya enggak tahu, tahunya malah pas pagi-pagi, waktu malam itu malah enggak tahu sama sekali," kata Bahrul Ulum.

Herlina dan Aipda Nikson, disebut Bahrul Ulum kerap menyapa keluarganya selama bertetangga kurang lebih 18 tahun lamanya.

Bahkan, korban beberapa kali menjual kardus bekas sembako kepadanya.

Sang istri, Esih juga mempunyai pandangan yang sama dengan Bahrul Ulum.

Keluarga Herlina disebutnya tidak pernah mempunyai masalah dengan para tetangganya tersebut.

Esih pun mengaku terakhir dia bertegur sapa dengan Herlina pada Jumat (29/11) atau dua hari sebelum akhirnya ditemukan tewas bersimbah darah.

Halaman
123

Berita Terkini