Opini

Dinamika Pendidikan dan Inovasi Artificial Intelligence

Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr Ir N Tri Suswanto Saptadi S Kom MT MM IPM, Dosen Universitas Atma Jaya Makassar (UAJM)

Artificial Intelligence (AI) dapat menjadi elemen kunci dalam mendukung berbagai program pemerintah Indonesia, terutama yang berkaitan dengan pendidikan, pembangunan sumber daya manusia (SDM), dan transformasi digital.

Pemanfaatan AI yang terarah dapat mempercepat tercapainya target nasional, seperti yang tertuang dalam Making Indonesia 4.0 dan Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035.

Pemanfaatan Artificial Intelligence

Arah pemanfaatan AI, meliputi: Pertama, Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan di mana AI mendukung program mewujudkan pendidikan inklusif dan merata.

Platform pembelajaran adaptif dan chatbot edukasi, memungkinkan daerah terpencil mengakses materi belajar yang berkualitas tanpa bergantung keberadaan fisik tenaga pendidik.

Analisis berbasis AI membantu dalam mengidentifikasi kesenjangan sistem pendidikan.

Kedua, Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul, di mana dalam konteks pengembangan SDM unggul, AI digunakan untuk mendesain program pelatihan berbasis kebutuhan pasar kerja.

Sistem AI mampu menganalisis tren pekerjaan dan keterampilan yang paling dibutuhkan, sehingga pemerintah dapat menyesuaikan kurikulum pelatihan vokasi maupun program reskilling dan upskilling menuju kompetitif di tingkat global.

Ketiga, Mendukung Transformasi Digital, melalui program transformasi digital, teknologi digunakan untuk mengembangkan sistem manajemen data peserta didik secara terpusat, mendukung program Indonesia Smart School, dan mempermudah pengelolaan administrasi pendidikan di tingkat daerah.

AI berperan dalam mengoptimalkan sistem evaluasi kinerja lembaga pendidikan, sehingga program dapat berjalan transparan dan efisien.

Keempat, Mendorong Efisiensi dan Inovasi dalam Pendidikan, memanfaatkan AI untuk mempercepat proses digitalisasi di sekolah dan universitas.

Sistem membantu merancang pembelajaran interaktif dan berbasis data, menciptakan pengalaman belajar menarik dengan
inovasi simulasi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) untuk materi sains, teknologi, dan kejuruan, yang sejalan dengan agenda memperkuat kompetensi digital peserta didik.

Kelima, Memastikan Inklusivitas melalui Teknologi, di mana AI dimanfaatkan untuk mendukung pendidikan inklusif.

Teknologi seperti pembaca teks berbasis AI untuk peserta didik tunanetra atau sistem pengenal suara bagi peserta didik tunarungu dapat membantu penyandang disabilitas mendapatkan akses pendidikan yang lebih setara.

Pemerintah dapat menjadikan inovasi sebagai bagian dari kebijakan yang mendukung Education for All.

Halaman
1234

Berita Terkini