Pelatihan dan pengembangan kompetensi menjadi prioritas agar teknologi AI dapat diimplementasikan secara efektif.
Penggunaan AI dalam pendidikan melibatkan pengumpulan data dalam jumlah besar sehingga pemerintah dan institusi perlu
memastikan keamanan data serta mematuhi regulasi privasi untuk melindungi data.
Artificial Intelligence (AI) telah menjadi sebuah inovasi revolusioner yang menjanjikan berbagai transformasi besar dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Teknologi ini menawarkan potensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, memperluas akses pendidikan, dan mengotomatiskan proses administrasi.
Dinamika pemanfaatan menghadirkan tantangan unik. AI mengubah pendidikan dengan secara signifikan.
Pertama, Teknologi memungkinkan personalisasi pembelajaran. Melalui analitik data, sistem berbasis AI dapat menyesuaikan
materi pembelajaran berdasarkan kebutuhan individu peserta didik yang relevan untuk
menjawab tantangan keragaman kemampuan.
Kedua, AI mendukung pengembangan pembelajaran daring, yang semakin relevan pasca-pandemi COVID-19, menjangkau daerah terpencil yang sulit mendapatkan akses pendidikan berkualitas.
Ketiga, otomatisasi administrasi, seperti pengelolaan jadwal dan nilai yang meringankan beban kerja dan memungkinkan tenaga pendidik fokus pada tugas mengajar.
Beberapa software yang bisa digunakan, meliputi: DreamBox Learning, Knewton, Duolingo, Canvas LMS, Coursera, Grammarly, Turnitin, Labster, Khan Academy, Smart Sparrow, Gradescope, dan Querium.
Tantangan yang Dihadapi
Rendahnya literasi teknologi di kalangan tenaga pendidik menjadi hambatan serius.
Masih banyak yang belum familiar dengan cara kerja atau manfaat teknologi AI dalam proses pembelajaran.
Tanpa pelatihan dan pendampingan yang memadai, teknologi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
Masalah privasi data peserta didik menyebabkan sistem AI memerlukan data besar untuk bekerja secara efektif.
Regulasi melindungi keamanan dan kerahasiaan agar digunakan tanpa risiko pelanggaran privasi. Indonesia dapat memanfaatkan potensi penuh AI untuk membangun ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan progresif.