3. Bukan Karena Kasus Supriyani
Surunuddin mengklaim penarikan Sudarsono tak ada sangkut pautnya dengan kasus guru honorer itu.
“Karena (kasus Supriyani) sudah berjalan di meja persidangan."
Mengenai kasus Supriyani. Surunuddin mengklaim pihaknya sudah membantu menanganinya.
"Saya sebetulnya tidak mau sebut, tapi selama kasus ini saya berikan dukungan kepada Supriyani baik itu moril maupun materil, bahkan uang pribadi saya, saya pakai untuk membantu Supriyani selama menghadapi kasus ini," kata Surunuddin.
Bahkan, dia tak melarang insitusi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ketika akan memberikan dukungan moril kepada Supriyani.
4. Bupati Konawe Selatan Coba Bertemu Supriyani
Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga mengaku kesal terhadap orang-orang yang mencari panggung di kasus guru honorer Supriyani.
Surunuddin juga sempat kesulitan bertemu dengan Supriyani.
Bahkan dirinya memerlukan waktu dua hari bisa bertemu dan berkomunikasi dengan Supriyani.
"Saya mau ketemu saja sama Supriyani kayak dihalang-halangi," kata Surunuddin saat konferensi pers di Kota Kendari, Sualwesi Tenggara (Sultra), Kamis (31/10/2024).
"Mereka anggap jangan sampai didamaikan, loh kok begitu," tuturnya.
Padahal, Kata Surunuddin, dirinya ingin bertemu dengan Supriyani untuk memastikan dan mendengar kronologi langsung dari yang bersangkutan.
"Selama ini kan saya cuma dengar dari media, saya lihat kasus ini mulai dimanfaatkan dan digunakan sebagai panggung," tegasnya.
Karena hal tersebut, Surunuddin kemudian menarik Camat Baito untuk memberikan pembinaan karena tidak pernah melaporkan kasus Supriyani.
Di sisi lain, Sudarsono berujar pihaknya tak pernah berkoordinasi dengan bupati mengenai kasus Supriyani.
“Terima kasih sebelumnya mohon maaf, Pak Bupati," kata Sudarsono.
"Saya tidak pernah melapor sama bupati terkait kasus Supriyani hingga viral."
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul 4 Poin Klarifikasi Bupati Konawe Selatan soal Camat Baito, Khawatir Keamanan, Bukan Karena Supriyani