Plt Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Sulsel, Muhammad Hasim, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi momentum untuk meletakkan dasar penguatan moderasi beragama.
"Perbedaan adalah keniscayaan, dan dalam menjalankan moderasi beragama, saling menghargai adalah kunci," ujarnya.
Hasim juga menambahkan bahwa kegiatan ini mendukung pembangunan keagamaan digalakkan Pemprov Sulsel untuk menciptakan rumah bersama adil dan ramah bagi semua warga bangsa.
"Slogan ini mengandung pesan persatuan dan kesatuan bagi masyarakat Sulsel yang majemuk," jelasnya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh dan pejabat, termasuk Kabintaljarahdam XIV Hasanuddin, Irwasda Polda Sulsel, dan rektor universitas di Sulsel. (*)