Rahman menjawab bahwa pasangan berakronim Aman (pasangan nomor urut 4, Amri Arsyid dan Abdul Rahman Bando) berkomitmen menjadikan Makassar sebagai Kota Ramah Disabilitas, termasuk membangun sekolah khusus bagi anak-anak disabilitas.
Namun, Aliyah mengkritisi gagasan ini, menyatakan bahwa pendidikan seharusnya inklusif dan tidak membedakan anak disabilitas dari anak lainnya.
Aliyah juga menegaskan komitmennya untuk mendukung hak-hak disabilitas, mengacu pada Perda Kota Makassar yang mewajibkan perusahaan untuk mempekerjakan kaum disabilitas.
Ia berharap program-program tersebut dapat menciptakan lingkungan inklusif bagi semua anak tanpa diskriminasi.
Iuran sampah
Dalam debat tersebut juga, calon Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 3, Ilham Ari Fauzi Amir Uskara mempertanyakan program iuran sampah gratis yang diusung pasangan calon nomor urut 2, Andi Seto Gadhista Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati).
Ilham menyebut program ini bisa memengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Makassar karena akan mengurangi salah satu sumber pemasukan daerah.
Menanggapi itu, Rezki Mulfiati, yang akrab disapa Kiki, memberikan jawaban tegas.
Menurutnya, program ini ditujukan khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah agar mereka terbebas dari beban biaya sampah.
Ia menjelaskan bahwa penerapan iuran sampah gratis adalah bagian dari upaya pasangan nomor urut 2 ini untuk meringankan pengeluaran masyarakat yang paling membutuhkan.
Rezki menambahkan bahwa program tersebut akan diimbangi dengan sistem subsidi silang, di mana industri seperti hotel dan pabrik tetap dikenakan iuran untuk menutupi biaya layanan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Program kami memang menggratiskan iuran sampah bagi keluarga berpenghasilan rendah, sementara bisnis komersial tetap dikenakan biaya," kata Kiki, mantan anggota DPR Sulsel ini.
Namun, jawaban ini tak cukup memuaskan Ilham yang kemudian menyanggah, menyatakan bahwa layanan sampah gratis bisa membuat kualitas pelayanan menurun.
“Pertama, kita terikat pada peraturan. Kedua, jika gratis, kualitas layanan bisa turun,” tandas Ilham.
Kiki, tak tinggal diam, merespons dengan optimisme.
Ia menegaskan bahwa program iuran sampah gratis justru sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Makassar, karena mengurangi pengeluaran masyarakat miskin.