TRIBUN-TIMUR.COM -- Blak-blakan Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Agus Andrianto diminta membantu pemerintahan Prabowo Subianto ke depan.
Alumnus Akpol 1989 itu salah satu tokoh yang dipanggil menghadap Prabowo di kediaman pribadi presiden terpiilh itu di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024) sore.
Komjen Agus Andrianto datang bukan memakai seragam dinas Polri.
Ia memaki baju batik berwarna coklat.
Agus Andrianto mengungkapkan siap jika diminta membantu pemerintahan Prabowo.
Menurutnya, ia sebagai prajurit Bhayangkara selalu siap jika diberi tugas oleh negara.
Datang dengan menggunakan baju batik berwarna coklat, Agus Andrianto mengatakan soal ungkapan Prabowo yang memintanya untuk gabung ke kabinet.
"Beliau tadi menyampaikan kepada saya, apakah kalau ditugaskan membantu beliau siap? Tentunya sebagai prajurit bayangkara saya siap untuk mengabdikan diri kepada bangsa Indonesia, khususnya di bawah kepemimpinannya bapak presiden," kata Agus kepada wartawan, Senin (14/10/2024).
Dia hanya mengatakan nantinya dia akan mengisi kabinet Prabowo sesuai dengan latar belakangnya sebagai anggota kepolisian.
"Saya ga mau dipancing. Ya paling tidak ada kaitannya sama itu (latar belakang sebagai polisi), ngeh. Tapi jangan dipancing-pancing. Makasih mohon doa restu. Mudah mudahan saya bisa kerjakan apa yang diamanahkan beliau," tuturnya.
Selain Agus, ada puluhan orang lainnya yang juga datang ke rumah Prabowo pada hari ini. Mereka yakni Ketum PKB, Muhaimin Iskandar, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono hingga Ketum Golkar, Bahlil Lahaladia.
Profil Komjen Pol Agus Andrianto
Agus Andrianto lahir di Blora, Jawa Tengah pada 16 Februari 1967.
Ia merupakan polisi yang ahli di bidang reserse dan memiliki karir moncer selama di kepolisian.
Agus Andrianto adalah anak ke-11 dari 12 bersaudara dari pasangan Sukarsono-Sri Sudaryati.
Ayahnya berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
Jabatannya terakhir ayahnya adalah camat di Kecamatan Banjarejo, Blora dan pensiun pada 1982.
Agus Andrianto diketahui menghabiskan masa kecilnya di kampung halamannya di Blora.
Jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1989 tersebut diketahui menamatkan pendidikan dasar di SD 1 Tempelan Blora.
Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke SMP 1 Blora, dan SMA 1 Blora, lalu masuk ke Akademi Kepolisan.
Setelah lulus dari Akpol, ia ditugaskan menjadi Pamapta Polres Dairi, Sumatera Utara, pada 1990.
Selama bertugas sebagai polisi di wilayah Sumatera Utara, Agus Andrianto pernah mengemban jabatan Kapolsek di sejumlah wilayah di antaranya Kapolsek Sumbul (1992), Kapolsek Parapat (1993), Kapolsek Percut Seituan (1995).
Kemudian pada 1995, ia pun melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Setelah lulus dari PTIK, Agus Andrianto bertugas di Lampung, menjabat sebagai Kapuskodalops Polres Lampung Selatan (1997).
Dua tahun kemudian, ia kembali dipindahtugaskan ke Sumatera Utara menjadi Kasat Serse Poltabes Medan (1999).
Setelah bertugas di Sumatera Utara, ia dipindahtugaskan ke Jawa Timur, menjabat sebagai Kasubag Binops Bag Serse Ek Polda Jatim (2001), Kasubag Binops Bag Serse Um Polda Jatim (2001), hingga akhirnya dipercaya menjadi Wakapolres KP3 Tanjungperak (2003).
Selanjutnya ia pun ditempatkan menjadi Pamen Polda Jatim (2005) dalam rangkan pendidikan.
Setelah menyelesaikan pendidikan karirnya kian menanjak. Ia dipindah tugaskan ke wilayah Polda Metro Jaya.
Di wilayah Polda Metro Jaya, ia dipercaya menjadi Kasat I/Ditreskrimsus Polda Metro Jaya (2006),
Kapolres Tangerang (2007), dan Kapolres Metro Tangerang (2008).
Berpangkat melati tiga di pundaknya, Agus Andrianto kembali dipinahtugaskan ke Sumatera Utara dan menjabat sebagai Dirreskrim Polda Sumut (2009).
Setelah bertugas di Sumatera Utara, ia pun kembali ditarik ke Jakarta menjadi Kabagresmob Robinops Bareskrim Polri (2011).
Tak lama ia ditempatkannya menjadi analis Kebijakan Madya Bidang Pidkor Bareskrim Polri dalam rangka mengikuti pendidikan untuk menjadi perwira tinggi atau Sespimti.
Setelah menjalani pendidikan Sespimti, ia dipercaya menjadi Kabagbinlatops Robinops Sops Polri(2013).
Berpangkat jenderal bintang satu, Agus Andrianto pun dipercaya menjadi Direktur Psikotropika dan Prekursor Deputi Bidang Pemberantasan BNN (2015).
Ia kembali ke institusinya pada 2016 menjadi Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.
Karirnya pun kian melejit, ia dipercaya menjadi Wakapolda Sumut (2017) dan Kapolda Sumut (2018).
Setelahnya, ia dipercaya menjadi Kabaharkam Polri (2019) dan Kabareskrim Polri (2021) dengan pangkat jenderal bintang tiga.
Selanjutnya, ia pun diangkat menjadi Wakapolri (2023).
Diketahui ia pun memiliki keahlian khusus ditandai dengan brevet yang terpasangan di dadanya.
Ia mengantongi Brevet Selam Polri, Brevet Para Penerjun, dan PIN Penyidik.
(tribunnews.com/ abdi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Komjen Agus Andrianto, Jenderal Polisi yang Diminta Prabowo Masuk Kabinet, Punya Karir Moncer