TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Gowa berhasil menciptakan kreasi unik dengan memanfaatkan limbah spanduk yang sering kali dianggap sebagai sampah.
Limbah tersebut diolah menjadi berbagai jenis dan bentuk tas yang memiliki nilai jual tinggi. Dengan ide kreatif ini, ia tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik, tetapi juga memberikan kontribusi ekonomi bagi keluarganya dan masyarakat sekitar.
Fitria Winarsi, ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Tun Abdul Razak, Kabupaten Gowa, memulai usahanya dengan mengumpulkan spanduk-spanduk bekas dari berbagai lokasi di Makassar dan Gowa.
Ia melibatkan lima orang dalam proses pemilahan dan pengolahan spanduk, mengubah limbah tersebut menjadi kerajinan tas dengan berbagai ukuran dan bentuk.
"Awalnya saya melihat banyak limbah spanduk terbuang sia-sia dan mengotori lingkungan. Dari situlah muncul ide untuk membuat sesuatu yang bernilai dari limbah tersebut," ujar Fitria saat ditemui di rumah produksinya, Minggu (13/10).
Sebelum diolah menjadi tas, spanduk-spanduk bekas ini terlebih dahulu dibersihkan dan dipotong sesuai pola yang dibuat berdasarkan pesanan.
Setelah itu, potongan-potongan tersebut dijahit dengan hati-hati untuk menghasilkan produk yang kuat dan menarik. Tas hasil kreasinya dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp60.000 hingga Rp200.000, tergantung ukuran dan desain.
Kegiatan daur ulang limbah spanduk ini sejalan dengan program pemerintah yang berupaya mengurangi sampah plastik yang semakin sulit ditangani.
Fitria merasa bahwa usahanya tidak hanya membantu mengurangi polusi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi.
“Dengan memanfaatkan spanduk bekas, saya bisa membuat produk yang ramah lingkungan dan bernilai jual. Ini cara saya untuk mendukung pengurangan sampah plastik sekaligus menciptakan peluang usaha,” tambahnya.
Berkat kegigihan dan kreativitasnya, usaha Fitria pun mendapat perhatian dari Kalla Toyota, yang memberikan bantuan berupa dua mesin jahit guna mendukung produksinya yang semakin berkembang.
Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Kalla Toyota aktif mengambil peran dalam mengurangi limbah melalui program DAUR. Program ini bertujuan untuk mengelola limbah menjadi produk kerajinan berkualitas dan bernilai ekonomi.
Kalla Toyota membina sejumlah ibu rumah tangga di Makassar untuk mengolah limbah tersebut menjadi barang-barang berguna, seperti tas dan dompet.
Finance & Accounting General Manager Kalla Toyota, Idawaty Idrus, menyatakan, “Kami memberikan dukungan karena kami terkesan dengan kesungguhan Fitria dalam mengolah sampah menjadi kerajinan yang bernilai jual tinggi.”
Program DAUR ini sejalan dengan visi Kalla Toyota untuk turut serta dalam gerakan penghijauan bumi, di mana limbah tidak hanya menjadi sampah, tetapi juga bisa dimanfaatkan menjadi produk kreatif yang memberikan nilai tambah.