Pilgub NTT 2024

Elektabilitas Terbaru Calon Gubernur NTT versi Indikator, Ansy Lema Unggul, Melki & Simon Beda Tipis

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga calon gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena (kiri), Simon Petrus Kamlasi (tengah) dan Yohanes Fransiskus Lema (kanan).

TRIBUN-TIMUR.COM - Elektabilitas terbaru calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas Pilgub NTT. 

Pilkada NTT 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon).

Paslon tersebut adalah Emanuel Melkiades Laka Lena - Johni Asadoma, Simon Petrus Kamlasi - Adrianus Garu dan Yohanes Fransiskus Lema - Jane Natalia Suryanto.

Elektabilitas calon gubernur NTT berdasarkan hasil survei Indikator Politik 26 September - 5 Oktober 2024.

Dengan metode multistage sampel random pada 22 kabupaten/kota di NTT. 

Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1000 orong berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di NTT yang terdistribusi secara proporsional. 

Kemudian dilakukan over sample menjadi masing-masing 400 responden di empat Kabupaten/Kota, yakni di Kota Kupang, Kupang, Sumba Timur dan Timur Tengah Selatan.

Kemudian di wilayah Manggarai Raya (Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggara Barat) dilakukan penambahan 400 responden.

Sehingga total sample sebanyak 2.720 responden.

"Dengan asumsi metode stratified random sampling, ukuran sampel tersebut memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar +2.6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen," kata Dr Rizka Halida selaku peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Rabu 9 Oktober 2024.

Proses itu menggunakan sesi wawancara dan pengecekan 20 persen sampel yang sudah dilaksanakan survei. Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei bertajuk "Siapa Unggul di Nusa Tenggara Timur?", Dinamika Elektoral Pasca-Penetapan Cagub - Cawagub, Rabu sore. 

Dalam populasi berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat 46,5 persen responden tingkat SD, 14,8 SMP, 23,6 SLTA dan 15,1 perguruan tinggi. 

Kemudian populasi di kategori gender, laki-laki 49,2 persen dan 50,8 persen perempuan. Lalu, 82,3 persen populasi di pedesaan dan 17,7 persen di perkotaan. 

Pada tingkat usia, populasi umur dibawa 20 tahun sebanyak 11,0 persen dan diatas 60 tahun sebanyak 12,7 persen. Meski begitu, jumlah sampel dan populasi tidak berbeda jauh. 

Halaman
123

Berita Terkini