"Nggak! Ada nama lain," kata Hashim dengan tegas.
Hasyim mengungkapkan bahwa nama calon ibu negara yang akan mendampingi Prabowo bukanlah Titiek Soeharto.
"Namanya pertiwi," lanjut Hashim.
"Ibu pertiwi."
"Bukan Titiek."
Hasyim bahkan mengulangi pernyataannya beberapa kali, menegaskan bahwa bukan Titiek yang akan menjadi ibu negara.
"Ibu pertiwi," katanya.
"Namanya ibu pertiwi."
"Jodohnya pak Prabowo itu ibu pertiwi."
Setelah mendengar jawaban tersebut, pewawancara terlihat tersenyum dan mungkin merasa bahwa jawaban tersebut cukup menarik.
Melihat reaksi itu, Hasyim terlihat tidak senang dan segera menanggapi pewawancara yang masih terus tertawa.
"Kok ketawa?" kata Hashim.
"Saya tidak bercanda loh!"
Melansir dari Kompas.com, Prabowo dilahirkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 1951, dari hubungan antara ekonom Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo dengan Dora Soemitro.
Masa pendidikan awalnya ditempuh di Malaysia, Swiss, dan Amerika Serikat.