TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU-Pengelola tasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan membuka layanan pendaftaran aplikasi My Pertamina.
Hal itu terpantau di sejumlah SPBU di Bulukumba.
Seperti di SPBU Bintarore, Jl Sultan Hasanuddin, SPBU Caile, SPBU Katangka, SPBU Tanete dan sejumlah SPBU lainnya.
" Ini untuk memudahkan pemilik mobil menggunakan aplikasi My Pertamina," jelas Manajer SPBU Bintarore, Andri, Rabu (2/10/2024).
Saat ini baru sekitar 60 persen pemilik kendaraan menggunakan aplikasi My Pertamina.
Kendala yang ditemui oleh pemilik kendaraan yakni saat mendaftar tertolak oleh sistem.
Adri menjelaskan bahwa banyak faktor yang menyebabkan demikian.
Seperti karena server Pertamina sibuk, foto mobil dan nomor STNK tidak sinkron dengan kendaraan.
Ada juga karena foto kendaraan sedang buram dan nomor NIK KTP pemilik kabur.
Bagi tak miliki aplikasi My Pertamina tidak dapat membeli Partalite Subsidi dan harus membeli Partamax.
Terpisah insiden aksi protes seorang oknum sopir di SPBU Katangka terjadi.
Karyawan SPBU setempat menjadi sasaran aksi protes para sopir.
Sejumlah sopir tak terima sistem pembelian QR Barcode.
Mereka memaksa karyawan agar tetap dilayani membeli partalite secara manual tanpa QR Barcode.
" Teman-teman karyawan jadi sasaran protes sopir yang menolak QR Barcode," kata Manajer SPBU Katangka, Andi Syukur.
Para oknum sopir tersebut ada yang memaksa agar tetap mengisi tanpa melalui aplikasi My Pertamina.
Padahal sebelumnya pihak SPBU di Katangka dan SPBU di Bulukumba telah lama mensosialisasikan sistem pembelian QR Code.
Hanya saja masih ada sopir tidak memerhatikan himbauan itu. (*)