TRIBUN-TIMUR.COM - Nasib Muhammad Erwin Bin Daeng Marellang setelah viral di media sosial.
Erwin adalah pengendara mobil putih yang ngamuk di PBU 74.909.91 Amessangeng, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo.
Pria usia 36 tahun tersebut viral lantaran tak terima saat ditolak isi BBM jenis Pertalite.
Petugas SPBU menolak melayani pengendara mobil yang tak memiliki aplikasi barcode My Pertamina.
Penolakan tersebut membuat pengendaera itu murka dan turun dari mobil sembari bawa badik.
Setelah mengamuk dan viral, ia diamankan Resmob Sat Reskrim Polres Wajo, Senin (30/9/2024).
Aksinya itu pun viral di median sosial. Ia tampak berteriak sambil menunjuk-nunjuk petugas yang ada di sekitar SPBU.
Kasat Reskrim Polres Wajo, Iptu Alvin Aji mengatakan pelaku berbuat demikian lantaran tidak memiliki barcode my pertamina untuk pengisian BBM dan ditolak petugas SPBU.
Awalnya, Erwin ikut antre di jalur pengisian BBM subsidi jenis pertalite.
Namun, saat tiba giliran untuk pengisian, petugas SPBU meminta Erwin memperlihatkan barcode sebagai konsumen penerima subsidi.
“Terduga pelaku tidak dapat memperlihatkan barcode kepada petugas, tiba-tiba emosi bahkan mengeluarkan senjata tajam (badik) dan melalukan pengancaman," ungkap Alvin Aji kepada Tribun-Timur.com.
Kemudian, atas laporan yang diterima, pihak Polres Wajo segera memburu terduga pelaku untuk diamankan.
“Iya, sudah kami amankan bersama barang bukti (badik). Pelaku kooperatif dan siap menjalani proses hukum di Mapolres Wajo,” bebernya.
Diketahui, Erwin adalah warga Dusun Appasareng, Desa Paojepe, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dan bekerja sebagai petani.
Pemberlakuan barcode My Pertamina untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi, telah berdampak di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.