Petani di Sulsel Hemat Biaya Operasional Berkat Program Electrifying Agriculture PLN

Penulis: Rudi Salam
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manajemen PLN tengah berdialog dengan petani di Desa Saruran, Kabupaten Enrekang terkait manfaat aliran listrik bagi kemajuan produktivitas petani, beberapa waktu lalu. Program Electrifying Agriculture (EA) dari PLN sukses membantu pompanisasi sawah tadah hujan bagi petani di Sulsel.

Menurutnya, sebelum menggunakan listrik, produksi bawang merah hanya 45 ton per tahun, kemudian meningkat menjadi 48 ton per tahun setelah menggunakan listrik.

Dengan meningkatnya kapasitas produksi, penghasilannya pun juga meningkat menjadi Rp69 juta per tahun.

Tingkatkan Produktivitas Usaha

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, mengatakan program Electrifying Agriculture PLN hadir untuk membantu meningkatkan produktivitas usaha masyarakat di bidang pertanian, perkebunan, hingga perikanan.

"Kami akan terus berinovasi dan terus memberikan pelayanan terbaik dengan sistem kelistrikan yang andal dan membawa manfaat bagi masyarakat. Tidak hanya sekadar menerangi, tetapi juga mampu menggerakkan roda perekonomian dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat," kata Budiono.

Budiono menambahkan, program Electrifying Agriculture ini akan menjadi terobosan bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan produktivitas dan dapat meningkatkan efisiensi biaya operasional.

"Alhamdulillah, saat ini sudah banyak petani yang mulai beralih ke Electrifying Agriculture dan merasakan manfaat yang sama dari sistem kelistrikan yang dimiliki PLN," tutur Budiono.

PLN, kata dia, berkomitmen untuk mendorong pendapatan dan produktivitas petani melalui program Electrifying Agriculture. 

Salah satunya dengan terus meningkatkan jumlah petani dan peternak yang merasakan manfaat program Electrifying Agriculture.

“Selain mendukung Electrifying Agriculture, hal ini juga merupakan langkah PLN untuk memenuhi listrik di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Mengingat Desa Maritengngae, Kabupaten Pinrang, dan Desa Saruran, Kabupaten Enrekang yang berada di daerah pegunungan dan jauh dari pemukiman penduduk, saat ini sudah dapat menikmati pelayanan dari PLN,” kata Budiono.

Budiono merinci, per September 2024, total pelanggan Electrifying Agriculture di provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat adalah sebanyak 3.693 pelanggan dengan total daya terpasang sebesar 189.867 kiloVolt Ampere (kVA). (*)

 

Berita Terkini