TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel mulai bersiap menyukseskan program makan siang gratis.
Program nasional ide Presiden terpilih Prabowo Subianto ini nantinya bakal diterapkan di Sulsel.
Meski merupakan proyek nasional, Pemprov Sulsel tetap menyiapkan sarana pendukung.
Termasuk sekaitan aturan mengenai cadangan pangan di Sulsel.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh membahas mengenai ranperda cadangan pangan bersama Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang).
"Tadi pagi pak Kepala Dinas Ketahan Pangan bersama pakar hukum ekspose, untuk membuat perda cadangan pangan. Saya menyambut baik perda ini bagus. Termasuk bagaimana nanti menyiapkan di era kepemimpinan pak Prabowo untuk makan siang gratis," kata Prof Zudan di Kantor Gubernur Sulsel pada Jumat (20/9/2024).
Untuk mendukung makan siang gratis, Pemprov harus menyiapkan cadangan pangan yang cukup.
Artinya potensi produksi pangan harus ditingkatkan selaras dengan meningkatnya kebutuhan.
Pemetaan daerah produsen pun harus dilakukan Pemprov Sulsel bersama pemda.
Sentra produksi beras, protein hewani serta sayur-sayuran harus jelas.
"Karena itu ketersediaan pangan, berasnya ada berapa, telurnya, ikannya, dagingnya, sayurnya, itu harus tersedia secara pasti setiap harinya," kata Prof Zudan.
"Itu nanti bisa diketahui dari cadangan makanan nah makanya di ranperda ini dibuat selengkapnya. Di tiap kabupaten bisa kita ketahui setiap hari," lanjutnya.
Neraca pangan Sulsel harus jelas memuat hasil produksi setiap harinya.
Sekaligus bisa menakar jumlah konsumsi harian masyarakat.
Dengan data yang jelas, maka pemerintah bisa mengukur ketersediaan pangan harian tiap daerah.