Terungkap Tahanan Polsek Ujung Pandang Meninggal Dunia

Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi jenazah

TRIBUN-TIMUR.COM - Muh Darwis (40), tahanan Polsek Ujung Pandang Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), telah meninggal dunia pada Kamis (12/9/2024) sore.

Darwis, yang merupakan tahanan kasus pencurian, menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Menurut Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin, Darwis mengeluhkan kondisi kesehatannya pada Kamis sore sekitar pukul 16.30 Wita, dan petugas Piket SPKT serta Reskrim Polsek Ujung Pandang segera membawanya ke RS Bhayangkara.

Baca juga: Pria Meninggal di Toilet Masjid Almarkaz Maros Ternyata Warga Sidrap

"Dokter yang menangani menyebutkan bahwa Darwis menderita penyakit hipertensi dan maag akut," ujar Wahid, Jumat (13/9/2024) dilansir dari Kompas.com.

Sesampainya di rumah sakit, Darwis segera ditangani di Unit Gawat Darurat (UGD) dan direncanakan untuk dirujuk ke Intensive Care Unit (ICU).

Namun, sekitar pukul 20.00 Wita, dokter mengonfirmasi bahwa Darwis telah meninggal dunia.

Keluarga almarhum, yang tiba di rumah sakit sekitar pukul 20.15 Wita, menerima berita tersebut dengan penuh keikhlasan.

Mereka menolak dilakukannya otopsi dan menandatangani surat pernyataan penolakan otopsi. 

Jenazah Darwis kemudian dibawa ke rumah istrinya di Jalan Kerung-Kerung, Makassar, untuk disemayamkan dengan didampingi oleh anggota Reskrim Polsek Ujung Pandang.

Sebelumnya, pada 3 September 2024, Darwis juga sempat dilarikan ke RS Bhayangkara karena mengeluh sakit.

Hasil pemeriksaan saat itu menunjukkan hipertensi dan maag akut, dan disarankan untuk dirawat inap. 

Darwis dipulangkan pada 5 September 2024 setelah dinyatakan stabil dan dikembalikan ke Rutan Polsek Ujung Pandang.

Murniati, kakak almarhum, mengungkapkan keterkejutannya atas penahanan adiknya, yang menurutnya bekerja di Morowali, Sulawesi Tengah.

"Dia ditahan karena pengaruh pergaulan. Saya tidak tahu kalau dia terlibat pencurian saat dalam keadaan mabuk. Saya pikir dia masih berada di Morowali, tidak tahu ternyata dia sudah di Makassar," sesalnya.

Murniati juga menambahkan bahwa Darwis memiliki riwayat penyakit bawaan seperti hipertensi dan ambeien. "Ini murni karena penyakit.

Sejak awal pihak kepolisian bersikap baik, tidak ada kekerasan. 

Almarhum juga tidak pernah mengeluh diperlakukan buruk selama di tahanan, dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik," katanya.

Berita Terkini