Muetazim Mansyur mengaku sebelum menerima tawaran dari Chaidir Syam mendampingi di Pilkada 2024 ia terlebih dahulu mempertimbangkan tawaran tersebut.
Mengingat kariernya sebagai birokrat masih cukup panjang.
“Shalat istikharah dulu. Saya serahkan saja sama Allah, Insyaallah kerja dan kerja,” singkatnya.
Sementara itu Ketua KPU Maros, Jumaedi mengatakan pihak telah melakukan pengecekan dokumen persyaratan calon dan pencalonan.
“Semuanya sudah kita lihat dan kami nyatakan diterima,” ujarnya.
Kemudian pada 7 hingga 13 September dilakukan pemeriksaan kesehatan bagi calon wakil bupati.
“Tanggal 14 kami akan menyampaikan hasil pemeriksaan tersebut apakah memenuhi syarat atau tidak, kemudian tanggal 22 dilakukan penetapan,” tutupnya.
Sebelumnya, Suhartina Bohari dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) hasil tes kesehatan calon kepala daerah untuk Pilkada Maros 2024.
KPU Maros pun meminta kubu Chaidir-Suhartina (Hati Kita Keren) untuk pergantian pasangan.
Alasan Suhartina Pilih Tes Narkoba di Jakarta, Pembanding Hasil BNN Sulsel
Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari, mengambil langkah dengan menjalani tes narkoba di Badan Narkotika Nasional (BNN) DKI Jakarta.
Langkah ini dilakukan setelah dirinya dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) kesehatan sebagai bakal calon wakil bupati pada Pilkada Maros 2024 oleh BNN Sulsel.
Berdasarkan hasil tes di Jakarta, Suhartina dinyatakan negatif narkoba.
Master Campaign pasangan petahana bakal calon bupati dan wakil bupati, Chaidir Syam-Suhartina Bohari, Marjan Massere, mengakui bahwa Suhartina Bohari melakukan pemeriksaan kesehatan tambahan di BNN Jakarta setelah dinyatakan TMS oleh BNN Sulsel.
"Kami tidak tahu persis, karena beliau tetap menjalani pemeriksaan dari BNN," kata Marjan Massere saat dikonfirmasi, Senin (9/9/2024).