TRIBUN-TIMUR.COM - Nama Sersan Mayor (Serma) Andi Arifuddin Sulaiman viral di media sosial.
Serma Andi Arifuddin Sulaiman adalah satu dari empat oknum TNI yang mendatangi rumah Ketua Bappilu Gerindra Sulsel Harmansyah.
Harmansyah merupakan salah satu loyalis Prabowo Subianto di Pilpres lalu.
Serma Arifuddin dan tiga rekannya juga berseragam TNI.
Salah satu di antara mereka sempat mengeluarkan pistol.
Aksi koboi ini pun bikin geger warga Perumahan Bumi Husada, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Setelah ditelusuri, Sersan Arifuddin disebut bekerja di Kantor Administrasi Veteran (Minvet) Bulukumba.
Serma adalah pangkat bintara peringkat ketiga dalam kemiliteran di Indonesia.
Satu tingkat di bawah pembantu letnan dua, satu tingkat di atas sersan kepala.
Salah satu tugas minvet ialah mengurus tunjangan veteran dari pemerintah.
Korban Minta Tolong ke Pangdam
Video beredar, anggota TNI tampak marah-marah di depan rumah Harmansyah.
Bahkan salah satu anggota TNI sempat mengeluarkan pistol.
Sesekali ia mengacukan pistolnya ke atas.
Peristiwa ini disaksikan sejumlah warga yang ada di dekat rumah Harmansyah.
Bahkan nampak beberpa anak kecil menyaksikan perisiwa itu.
Penyebab keempat TNI mendatangi rumah Harmansyah, masih terus didalami otoritas terkait.
Otoritas militer Kodam XIV Hasanuddin, tengah menyelidiki kasus ini.
Baca juga: Keluarga Andi Arifuddin Sulaiman Sebut Aksi Serma Arif Buntut dari Andi Amar Diserang Geng Motor
"Kita sudah panggil," kata Kapendam XIV Hasanuddin Kolonel TNI Mangapul Hutajulu.
Istri Harmansyah, Reni, terlihat syok atas kejadian itu.
Reni mengaku rumahnya didatangi oknum TNI sekitar pukul 17.00 Wita.
Mereka terlihat marah mencari suaminya.
Bahkan sang TNI mengaku ingin memukul suaminya.
"Ia mengancam akan menembak kepala suaminya saya. Kalau tidak ketemu maka istri dan anak saya akan diculik," ujar Reni dalam video yang beredar.
Tak hanya itu, TNI yang mendatangi rumahnya nampak mendobrak pagar kemudian berusaha masuk pintu ruang tamu.
"Ada anak kecilnya dua orang. dia dobrak pintu. akhirnya anaknya ngintip di jendela. oknum itu bertanya sama anak saya sambil marah," ujarnya.
Bahkan TNI mematikan sekring meteran lampu sehingga anaknya yang ada di dalam rumah ketakutan.
"Mohon Panglima TNI, Pangdam, kiranya kami sekeluarga dapat dilindungi dari perilaku TNI yang melakukan tindakan kekerasan. Mohon bantuannya. Saya, anak dan suami saya merasa terancam," ujarnya.
Harmansyah juga telah melaporkan kejadian itu ke Denpom XIV Hasanuddin.
"Setelah mengetahui ini, saya tidak langsung melapor, saya telepon bapak, jadi bapak yang bergerak semua. Bapak sementara ada di POM ini melapor," tuturnya.
Sejauh ini, Reni mengaku, dirinya dan sang suami tidak pernah ada masalah dengan orang lain.
"Selama ini saya sama bapak tidak ada masalah apapun sama orang. Bapak sama orang baik-baik saja, tidak ada masalah," ungkapnya.
Sementara itu, Dandenpom XIV Hasanuddin, Kolonel CPM Imran mengaku masih mendalami kasus tersebut.
"Masih dalam proses penyelidikan mohon sabar, konfirmasi lebih lanjut nanti ke kapendam," jelasnya.
Belum diketahui pemicu atau motif dari kedatangan sejumlah pria berseragam loreng dan seorang pria sipil tersebut.
Dugaan Pemicu
Terkait hal tersebut di atas, salah seorang keluarga Serma Andi Arifuddin Sulaiman, Andi Rasdi Sumange, Kamis 5 September 2024, menjelaskan kronologi di balik video tersebut.
"Saya ada dalam video tersebut. Kami sudah 7 kali datangi tapi tidak pernah ketemu dengan yang bersangkutan," kata Rasdi kepada tribun-timur.com.
Andi Rasdi mewakili keluarga menyatakan mereka berniat baik mendatangi rumah Harmansyah.
Mereka berniat menanyakan terkait peristiwa 1 September di mana kemenakan kami dikepung geng motor di mana Harmansyah salah satunya.
“ Justru sebaliknya, anak Pak Andi Amran Sulaiman lah (Andi Amar) yang dikepung Harmansyah bersama sekitar 100 anggota geng motornya. Dan dilempari petasan. Malah katanya Harmansyah bilang dia dibeking oknum polisi. Ini sudah kita laporkan juga ke kepolisan,” kata Andi Rasdi via saluran telepon.
Aksi pelemparan itu, terjadi saat acara sebelum pemilihan ketua DPD Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Sulsel, di sebuah studio media di Jl Ujungpandang, Kompleks Pasar Baru, Ujungpandang, Makassar, Minggu (1/9/2024) malam.
Sekadar diketahui, Musda HIMPI Sulsel dijadwalkan 9 September 2024 mendatang. Andi Amar bersaing dengan Andi Muhammad Karaka, pengusaha muda yang juga teman Amar di sekolah dasar dan menengah di Makassar. (*)