“Tapi Allah punya takdir lain. Di sinilah saya bertemu adik kelas bernama Ida,” ujarnya sambil melirik istrinya, Mufidah Miad.
JK juga bercerita, selama pindah sekolah itu, dia selalu bersama dengan sahabatnya, Muhammad Abduh.
“Abduh inilah yang selalu bantu saya kalau menulis huruf Arab mulai SMP dan juga sama-sama tamat di SMA 3,” ujar JK.
Lantas apa kemiripan angka 4 JK dengan Solihin, putranya?
Solihin, anak keempat dari lima saudara. Tiga kakak, dan 1 adiknya perempuan.
Dia sudah enam tahun jadi Presiden Direktur Kalla Group.
“Saya itu sejak SMP juga masuk di sekolah Islam Athirah.”
Masuk SMA, awalnya juga di Athirah. “Sejak SMP itu, saya tak enak sama teman dan guru,” ujar Ihin, menjelaskan tak enak hati nya, karena sekolah itu orangtua dan kerabatnya jadi ketua yayasan.
Kenapa tak nyaman. “anak owner. Biar terlambat masuk sekolah, atau tak ikut belajar, kerja PR tak ada yang tegur”
Ihin merasa jadi sumber aturan sekolah tak bisa ditegakan pengelola.
Nah, saat baru satu semester di SMA Athirah, Ihin diam-diam mengurus kepindahan.
Rencana pindah sekolah ini, tak diberitahu ke ayahnya. “Bapak itu, sama Puang Haji (Haji Kalla). Kalau pendidikan harus di sekolah Islam.”
Atas jasa, kakak iparnya, Susanto Supardjo, Ihin pun urus pindah sekolah ke SMA di Polewali Mamasa, kini Polman di Sulbar.
“Aturannya, saat itu, anak SMA swasta di kota tak bisa langsung pindah ke SMA negeri di kota yang sama.”
Itu sekolah kedua Ihin, setelah Athirah.