Sering Dilalui Kendaraan Berat
Kondisi ruas jalan tersebut retak dan nyaris runtuh akibat aktivitas kendaraan yang padat lalu lalang sejak Jumat (9/8/2024).
Terlihat ada kayu dan gulungan kabel di tengah jalan yang nyaris runtuh itu.
Itu dilakukan warga sebagai penanda bagi pengendara agar waspada dan tidak melewati jalan tersebut.
Lokasi jalan yang ambles tersebut di bawahnya terdapat saluran air yang menuju ke laut.
Ini menyebabkan kepadatan tanah menjadi lebih mudah ambles, apalagi jika dilalui kendaraan berat selama bertahun-tahun.
Lurah Watang Soreang, Hikmayani Sulaeman mengatakan, kondisi jalan yang memperihatinkan itu sudah terjadi sekitar empat bulan yang lalu.
"Iya, kondisi jalan itu berlubang itu sudah empat bulan. Itu karena sering dilewati mobil besar tidak bisa mi ditampung dan itu ada terowongan besar di bawahnya," katanya.
Dia mengungkapkan, jalan tersebut sudah tak mampu lagi menampung beban di atasnya sehingga runtuh.
Ditambah lagi, truk-truk besar yang semakin sering melewati jalan itu.
"Mobil besar mobil kontainer dan Pertamina yang lalu lalang di situ kan itu jalan utama pengangkutan minyak jadi memang beban jalan memang besar," ungkapnya.
"Dulu bisa sampai tiga mobil lewat, kalau sekarang satu mobil saja karena kondisinya sepeti itu. Sebenarnya tidak aman tetapi kami terus pantau kondisi jalannya," ucapnya.(*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Rachmat Ariadi