Reshuffle Kabinet

5 Pesan Khusus Jokowi ke Taruna Ikrar Kepala BPOM yang Baru, Suputar Harga Obat

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Taruna Ikrar (kanan) saat pelantikan sebagai Kepala BPOM di Istana Negara, Senin (19/8/2024).

TRIBUN-TIMUR.COM - Lima pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Taruna Ikrar setelah dilantik jadi Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Jabatan Kepala BPOM sebelumnya diemban Penny Lukito.

Taruna Ikrar,  adalah dokter dan seorang ilmuwan berkebangsaan Indonesia dalam bidang farmasi, jantung, dan syaraf.

Pria kelahiran  15 April 1969 itu menyampaikan, pesan pertama Jokowi, Taruna diingatkan soal harga obat di Indonesia yang berbeda di negara lain.

"Kenapa? Ternyata kan kalau pengamatan saya harga tadi mahal karena obat itu kan intinya terbagi tiga. Ada obat yang paten, terus ada obat generik, tapi ada di antaranya itu. Dan disitu kita melihat perlu diregulasi dengan baik. Itu yang pertama," kata Taruna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/8/2024).

 Kedua, Taruna bicara soal terkait koordinasi antar lembaga.

Taruna mengatakan BPOM nantinya akan sering berkoordinasi dengan BPJS, Kementerian Kesehatan, asosiasi farmasi, asosiasi perusahaan obat, hingga asosiasi perusahaan makanan.

"Yang ketiga, banyak sekali obat-obat yang sebetulnya sudah menjadi obat baru, produk inovasi, misalnya produk biologi, sudah disahkan misalnya di Eropa atau di Amerika," kata dia.

"Bertahun-tahun sampai disini belum masuk ke Indonesia, dan itu menyebabkan semakin mahalnya obat. Nah, ternyata ada aspek dalam jangkauan tersebut yang perlu di-trick secara spesifik," ujar Taruna.

Keempat, Jokowi berpesan kepada Taruna soal pentingnya inovasi. Salah satunya yakni obat-obat produk biologi.

"Itu obat, makanan, minuman, dan sebagainya juga kan perlu dikembangkan lebih jauh. Karena kita lihat makanan-makanan produk yang hasil inovasi banyak sekali. Nah, juga kita harus jaga bagaimana produk dalam negeri dan sebagainya," ujar Taruna.

Kemudian pesan kelima yang diberikan Presiden Jokowi kepadanya yakni soal peningkatan standar.

"Badan pengawas obat dan makanan kita, kita pingin tingkatkan. Dan kita saatnya kalau secara intern sudah baik, saatnya kita mengglobal," kata dia.

"Bagaimana badan pengawas obat dan makanan itu kalau orang dikatakan, misalnya, produk-produk obat atau produk minuman atau produk ini yang sudah dapat pengesahan di badan POM, itu langsung secara mudah terpercaya di berbagai negara," sambungnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan atau reshuffle kabinet pada pagi ini, Senin, (19/8/2024).

Halaman
1234

Berita Terkini