TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Kans Anies Baswedan untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta belum pupus.
PDI Perjuangan memberikan angin segar.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, dinamika politik memang selalu mengejutkan.
"Politik itu selalu ada terobosan, selalu ada hal yang mengejutkan," kata Hasto.
Hasto mengaku masih yakin Anies memiliki kans untuk maju pilkada DKI Jakarta.
Hasto menegaskan, terpenting adalah seorang pemimpin mendapatkan dukungan kuat dari masyarakat.
"Nah, sehingga selama seorang pemimpin itu mendapat dukungan legitimasi yang kuat dari rakyat, rakyat akan jadi penopang yang paling baik," ujarnya.
PDIP mempunyai 15 kursi.
Sehingga, butuh enam kursi untuk mengusung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Syarat minimal mengusung adalah 21 kursi.
Nasdem Tinggalkan Anies
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menyebut susah untuk Anies ikut Pilkada Jakarta.
"Barangkali susah beliau untuk maju dalam Pilkada Jakarta ini," kata Paloh, Kamis(15/8).
Namun, Paloh tidak menjelaskan secara detail mengapa Anies sulit maju di Pilkada Jakarta.
"Coba tanya Pak Anies, hanya dia yang bisa menjawabnya, diperlukan persyaratan untuk memenuhi ketentuan undang-undang yang ada," kata Paloh.
Bagaimana pun, dikatakan Paloh, Anies tetap menjadi bagian dari Partai NasDem.
"Yang jelas Anies adalah sahabat NasDem, jelas itu," kata Paloh.
Lebih lanjut Paloh menyebut bahwa dalam Pilkada, NasDem tak bisa maju sendiri.
"Supaya ini harus ada kelengkapan, jadi saling melengkapi, saling pengertian, saya berpikir positif semuanya tentu berpikir bagaimana yang terbaik ya yang bisa diberikan parpol dalam peran bersama," ujar Paloh.
Surya Paloh juga menyambangi rumah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta.
Surya Paloh tiba dengan memakai mobil Alphard berwarna hitam sekira pukul 16.19 WIB. Paloh terlihat ditemani oleh Petinggi NasDem Viktor Laiskodat.
Paloh dan Laiskodat terlihat memakai jas berwarna hitam itu langsung masuk ke dalam halaman rumah Prabowo. Di sana, ia terlihat disambut oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Waketum Gerindra Sugiono.
Setelah itu, Prabowo dan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pun langsung datang ke rumah Kertanegara.
Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini mencotohkan ketika Soekarno alias Bung Karno dikriminalisasi Belanda saat melawan penjajahan.
Menurut Hasto, ketika itu Bung Karno tetap kuat karena mendapatkan dukungan masyarakat.
"Dalam menghadapi berbagai gempuran-gempuran kolonial dan kita bangsa pejuang dan selalu ada kemenangan ya di balik perjuangan yang nampaknya sulit secara nalar. Nah kami percaya kekuatan itu," ucapnya.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, partainya tak mungkin mengusung orang lain selama kadernya siap untuk maju berkontestasi.
Hal ini merespons kemungkinan PDIP mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur (cagub) Jakarta 2024.
"PDIP tidak mungkin mengambil orang dari luar selama kadernya siap," kata Ahok.
Ahok menjelaskan, PDIP merupakan partai pelopor dan kader, yakni semua anggotanya dikader untuk menjadi pemimpin.
"Saya kira untuk orang luar itu baru bisa kalau kita tidak punya kader untuk maju. Biasanya seperti itu di PDIP," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan siap maju dalam Pilgub 2024 apabila ditugaskan partai.
"Kalau sebagai kader ke mana pun kita siap-siap aja, diperintah ya siap," ucap Ahok.
Partai Gerindra berharap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) segera bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk bersama-sama mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
"Terkait PKS kita tunggu saja pernyataan resmi dari PKS yang akan menyampaikan, mudah-mudahan PKS sebagai pemenang Pemilu di DPRD Jakarta bisa bergabung bersama kami mengusung Ridwan Kamil," ujar politikus partai Gerindra Ahmad Riza Patria.
Riza menilai bahwa PKS telah mempunyai keinginan untuk bergabung bersama KIM. Hal ini merujuk dari pernyataan sejumlah petinggi PKS di media massa.
Riza mengatakan bahwa sejauh ini dirinya belum mendengar langsung pernyataan PKS mengenai keinginan mereka bergabung bersama dengan KIM. Namun demikian, Riza mengungkapkan, jika melihat dari pernyataan para petinggi mereka di media massa, PKS telah melempar sinyal ingin bergabung dengan KIM.
"Jadi saya sendiri tidak ingin mendahului, sekalipun pimpinan kami terus berkomunikasi dengan PKS," ujar Riza. Riza menegaskan, pihaknya merasa senang apabila terdapat partai politik di luar KIM yang akan bergabung dan mengusung Ridwan Kamil.
Menurutnya, jika mereka pada akhirnya satu per satu bergabung, KIM pun akan semakin solid menghadapi Pilkada Jakarta 2024. "Kami berharap memang KIM ini bisa kompak, bisa solid mengusung Kang Emil di Jakarta dan tentu kami akan senang apabila ada partai lain di luar KIM yang akan bergabung, termasuk PKS," imbuh Riza.
Diberitakan, kabar segera merapatnya PKS ke kubu KIM "Plus" disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Kabar merapatnya PKS ke KIM "Plus" merupakan hasil komunikasi yang dijalin antara partai politik di KIM dan PKS.
"Ya ini terus kita, kita terus konsultasi komunikasi. Insha Allah dalam waktu dekat kita umumkan," ujar Prabowo.
Pernyataan Prabowo juga diperkuat dengan pengakuan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep yang menjadi bagian dari KIM. Kaesang mengatakan bahwa partainya sudah pernah berkomunikasi dengan PKS. Komunikasi antara PSI dan PKS pun dianggap berjalan lancar.
"Komunikasi itu sangat lancar, bahkan sampai sekarang pun, tadi di jam 1, beberapa tim kami juga berkomunikasi langsung dengan PKS," kata Kaesang. Kaesang mengatakan, PKS cukup terbuka dan membuka komunikasi dengan banyak partai. Termasuk, terbuka dengan opsi mendukung Ridwan Kamil yang diusung KIM pada Pilkada Jakarta 2024.
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merespons soal wacana terbentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Pilkada Jakarta 2024.
Salah satu partai yang digadang akan bergabung dalam KIM Plus di Pilkada Jakarta ini salah satu adalah PKB. Merespons hal tersebut, Cak Imin menegaskan, sejatinya saat ini pembahasan Pilkada Jakarta masih dalam pembahasan di Desk Pilkada PKB belum ada keputusan.
"Memang sudah lama berkomunikasi, cari kecocokan, tapi proses itu belum selesai. Karena desk pilkada masih terus mematangkan," kata Cak Imin.
"Sampai pada kesimpulan kira-kira dua hari yang akan datang," sambung dia. Saat disinggung lebih jauh kemungkinan PKB akan gabung ke KIM plus di Jakarta, Cak Imin memintanya publik untuk menunggu di tanggal 19 Agustus 2024.
Jika merujuk pada pernyataan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, tanggal 19 Agustus merupakan waktu dari KIM untuk mengumumkan pasangan calon gubernur dan cawagub yang diusung di Pilkada Jakarta.
"Kita tunggu tanggal 19. Kita tunggu, apa yang terjadi I don't know," kata dia. Hanya saja, Wakil Ketua DPR RI itu enggan berbicara lebih jauh soal kemungkinan PKB gabung KIM Plus.
Dia menegaskan, PKB masih akan menuntaskan pembahasan terkait Pilkada Jakarta dalam waktu dekat ini. "Lagi digarap Desk Pilkada. Lagi dituntaskan. Nanti kita lihat. Yang penting tanggal 19 (Agustus)," tandas Cak Imin seraya meninggalkan awak media. (Tribun Network/den/riz/mam/wly)