Soal sumber anggaran yang disiapkan, Rully Rozano menyebut biayanya dari internal Tim Dozer.
Olehnya, ia menegaskan komitmennya untuk memastikan kemenangan.
"Target kami adalah menang, dan saya serahkan kepada Tuhan untuk menentukan jalan terbaik. Yang penting adalah kemenangan," tegas Panglima Dozer.
"Dozer selalu hadir di acara-acara politik ini karena kenapa, ini bentuk kepedulian kita terhadap demokrasi. Jadi menurut kami, yang terbaik itu adalah Andi Sudirman Sulaiman dan Ibu Fatmawati tidak ada alasan lain," tambahnya.
Tim Dozer rusak nilai demokrasi
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unismuh Makassar, Handam, turut mengomentari berita viral tim Dozer, Jumat (9/8/2024).
Handam menilai, pernyataan Panglima Tim Dozer, Rully Rozano sangat merusak nilai-nilai demokrasi.
Menurut Handam, pernyataan tersebut sangat merusak nilai-nilai demokrasi yang berlaku.
Ia menilai bahwa pernyataan tim pemenangan Andi Sudirman-Fatmawati dapat mengancam kesetaraan politik dan mengurangi suara konstituen.
Sehingga menghasilkan pemimpin yang mungkin tidak peka terhadap aspirasi masyarakat marginal.
"Merusak nilai demokrasi, kesetaraan politik akan redup, voice konstituen terbelenggu, bahkan melahirkan pemimpin politik yang sulit tersentuh dengan oleh voice marginal," kata Handam kepada Tribun-Timur.
Menurut Alumni S1 FISIP Universitas Hasanuddin (Unhas) ini Sulsel adalah arena politik yang bisa jadi transaksional dan pragmatis.
Ini berarti dalam politik di Sulsel, keputusan dan dukungan sering kali dipengaruhi oleh kesepakatan dan imbalan yang konkret.
Utamanya fokus pada hasil praktis daripada pada ideologi atau prinsip.
Hal ini dianggap dapat memengaruhi dinamika politik, mengarah pada strategi kampanye yang berbasis pada tawar-menawar dan kompromi demi memenangkan kandidat tertentu.