Kendati demikian, Lodewijk mengatakan usulan ini belum menjadi keputusan resmi Partai Golkar.
Sebab, keputusan resmi tentang Pilkada Jakarta dan Jabar akan disampaikan sebelum 27 Agustus mendatang.
"Tanggal 27 Agustus sudah pengumuman, ya berarti sudah pasti (RK di Jakarta). Berarti sebelum tanggal 27," ungkap Wakil Ketua DPR RI ini.
Direncanakan Sejak Awal
Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, menyebut skenario Ridwan Kamil menjadi cagub pada Pilkada Jakarta 2024 dan mantan Bupati Purwakarta berkontestasi di Jabar sudah sejak oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Jika kemudian Kang Dedi Mulyadi yang dimajukan di (Pilkada) Jawa Barat dan Kang Emil maju di Jakarta, memang sejak awal seperti itu adanya. Meskipun kemudian dalam perjalanan terjadi dinamika," katanya kepada Tribunnews.com, Sabtu (3/8).
Dengan putusan ini, Kamhar mengatakan Partai Demokrat menyambut baik dan menganggap pengusungan RK di Jakarta dan Dedi Mulyadi di Jabar merupakan proses politik yang berkemajuan.
"Kami tentu saja menyambut baik jika proses dan dinamika politik yang terbangun di KIM semakin berkemajuan, apalagi jika telah mengerucut."
"Sejak awal Partai Demokrat pada posisi menunggu, siapa yang nanti akan diputuskan KIM sebagai cagub Jabar dan Jakarta," tuturnya.
Kini, kata Kamhar, publik tinggal menunggu secara resmi pengumuman dari KIM untuk mendeklarasikan Ridwan Kamil sebagai cagub pada Pilkada Jakarta dan Dedi Mulyadi sebagai cagub di Pilkada Jabar.
Kendati demikian, dia menuturkan pengumuman resmi itu masih menunggu pertemuan dari para pimpinan partai anggota KIM.
"Tentu akan ada pertemuan para pimpinan partai yang tergabung di KIM. Belum ada waktu pasti pertemuan, namun mestinya dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi," ujarnya.
Survei elektabilitas
Elektabilitas Ridwan Kamil di Pemilihan Gubernur Jawa Barat tak aman lagi.
Meski berstatus petahana di Pilkada Jabar, namun elektabilitas dikejar pendatang baru.