Pilgub Jateng 2024

Irjen Pol Ahmad Luthfi Makin Kuat Jelang Pilgub Jateng, Taj Yasin - Dico Ganinduto Berusaha Imbangi

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi saat menyambangi Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Kamis (20/6/2024). Empat partai sudah sepakat mengusung Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di Pilgub Jateng 2024.

TRIBUN-TIMUR.COM - Irjen Pol Ahmad Luthfi makin kuat jelang Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Jateng).

Pasalnya, empat partai sudah sepakat mengusung Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di Pilgub Jateng 2024.

Partai pendukung Ahmad Lutfi adalah Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Gerindra dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Kekuatan Ahmad Lutfi terus bertambah setelah Ketua Gerindra Jateng, Sudaryono dilantik jadi Wakil Menteri Pertanian oleh Presiden Jokowi.

Padahal sebelumnya, Sudaryono muncul sebagai sosok calon kuat di Pilgub Jateng 2024.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Golkar Jateng M Iqbal membenarkan kabar tersebut.

Ada empat partai yang sudah bersepakat mendukung Ahmad Luthfi.

"Golkar, PAN, Gerindra, PSI, ya kita seharusnya ke arah situ (koalisi) karena harus memenuhi kursi," jelas Iqbal saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (25/7/2024).

Dia menjelaskan, empat partai yang sudah sepakat mendukung Ahmad Luthfi maju pada Pilkada Jateng merupakan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).

KIM sebelumnya mendukung Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.

"Rencana deklarasi koalisi menunggu waktu yang tepat. Kan, Pak Luthfi belum pensiun," ucap dia.

Meski belum ada kesepakatan soal waktu deklarasi, dia memastikan bakal ada deklarasi koalisi sebelum pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Tapi yang pasti sebelum pendaftaran sudah ada deklarasi sekitar Agustus 2024 nanti," imbuhnya.

Dia menegaskan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto memutuskan dukungannya kepada Ahmad Luthfi untuk Pilkada Jateng.

"Kemarin rapat pleno Rabu malam. Ketua umum menyampaikan untuk gubernur, Golkar Pak Luthfi," jelas Iqbal.

PDIP tak khawatir

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menegaskan tidak khawatir terhadap potensi penyalahgunaan kekuasaan dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 terulang seperti pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Hal ini sebelumnya ditanyakan oleh awak media kepada Ketua Tim Pemenangan Pilkada PDI-P Adian Napitupulu.

Pertanyaan itu disampaikan karena melihat Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dimajukan Gerindra pada Pilkada Jateng 2024.

"Ya, semua peluang abuse of power bisa saja terjadi, tapi kalau ditanya apakah kemudian kita takut? Enggak," tegas Adian ditemui di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/7/2024).

Adian menambahkan, PDI-P lebih takut jika rakyat Indonesia miskin dan menderita.

Kata dia, PDI-P juga lebih takut jika rakyat memilih pemimpin yang salah.

"Kita tidak pernah ragu dan takut dalam pertarungan, sekeras apapun. Selama kebenaran berada di pihak kita," ujar Adian.

Terkait pengusungan Ahmad Luthfi oleh Gerindra, tambah Adian, tidak akan membuat PDI-P buru-buru ikut menetapkan calon untuk Pilkada Jateng.

Sebab, Adian menjelaskan bahwa menentukan calon kepala daerah dipenuhi dengan tanggung jawab.

"Kita sadar bahwa seorang kepala daerah itu akan bertanggung jawab terhadap seluruh anggaran yang dipercayakan rakyat kepada dia, bertanggung jawab kepada seluruh kebijakan yang dia keluarkan, bertanggung jawab kepada masa depan generasi di wilayah itu bagaimana kemudian kesehatan ibu dan anak dan sebagainya," ucap dia.

"Jadi untuk mengambil keputusan siapa kepala daerah kita harus berimbang jauh lebih matang, lebih dalam, memeriksa track record-nya, keberpihakannya dan sebagainya," tambahnya.

Adapun sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, keputusan partainya mengusung Ahmad Luthfi sebagai bakal calon gubernur (cagub) pada Pilkada Jateng diambil setelah melakukan komunikasi dengan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Keputusan ini tentu saja setelah kita berkomunikasi, berkoordinasi dengan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan akhirnya kita memutuskan ke Ahmad Luthfi,” kata Muzani dalam jumpa pers di Kompleks Parlemen Jakarta sebagaimana dikutip dari program Kompas Malam di Kompas TV, Senin (22/7/2024).

Pertarungan sengit tanpa Sudaryono

Pertarungan bakal calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) 2024 diprediksi berlangsung sengit.

Lawan berat Irjen Pol Ahmad Luthfi berpotensi kurang satu orang.

Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono sempat masuk dalam bursa calon terkuat di Pilgub Jateng.

Namun saat isu bakal calon Gubernur Jateng memanas, Sudaryono malah dilantik Presiden Jokowi jadi Wakil Menteri Pertanian pada Kmis (18/7/2024).

Padahal sebelumnya Sudaryono digadang-gadang bakal menjadi sosok kuat calon Gubernur Jateng.

Batalnya Sudaryono maju di Pilgub Jateng membuat peta kekuatan Cagub Jateng berpotensi berubah.

Elektabilitas Sudaryono sebelumnya juga cukup kuat di Pilkada Jateng.

Direktur Eksekutif IDN Syifak Muhammad Yus menjelaskan, dalam simulasi terbuka, elektabilitas Sudaryono berada di posisi kedua, dan menempel ketat Ahmad Luthfi yang berada di posisi pertama.

"Elektabilitas Sudaryono sebesar 9,6 persen atau berada di posisi kedua dengan menempel ketat Ahmad Luthfi yang berada di posisi pertama sebesar 13,5 persen," kata Syifak dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Dalam simulasi terbuka, responden diminta menjawab secara spontan terkait nama calon gubernur pada Pilkada Jateng.

Selain Sudaryono dan Ahmad Luthfi, mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen meraih 4,6 persen, dan Bupati Kendal Dico Ganinduto di posisi keempat dengan mencatatkan 3,7 persen.

"Jika diperhatikan, ini sangat menarik, Sudaryono yang baru delapan bulan menjabat Ketua Gerindra Jateng bisa menempel ketat Ahmad Luthfi yang sudah berdinas lama di wilayah Jateng serta berada di atas kandidat lainnya, seperti Taj Yasin dan Dico," ucapnya.

Sementara itu, dalam elektabilitas tertutup atau saat responden diberikan kartu bantu, maka Ahmad Luthfi mencatatkan elektabilitas tertinggi dengan 17 persen.

Kemudian, Sudaryono dengan 13,6 persen, Taj Yasin 11,8 persen, Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto meraih 7,3 persen, dan di posisi kelima diisi oleh Dico dengan 6,6 persen.

Menurut dia, meskipun selalu berada di urutan pertama, namun Ahmad Luthfi yang menjabat sebagai Kapolda Jateng terlama ini menjadi nama yang paling tinggi tidak diharapkan maju sebagai calon gubernur di Jateng.

"Masyarakat Jawa Tengah juga paling banyak tidak mengharapkan Ahmad Luthfi sebagai calon gubernur.

Jadi, meski Ahmad Luthfi memiliki tingkat kepopuleran yang tinggi, tetapi tidak selalu yang populer itu berdampak positif," ujarnya.

Sebelumnya, Indeks Data Nasional melakukan pengambilan sampel survei dengan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden.

Responden merupakan warga negara Indonesia (WNI) di Jawa Tengah yang punya hak pilih dan berusia minimal 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Selanjutnya, pengumpulan data dilakukan pada periode 30 Juni-7 Juli 2024 dengan metode wawancara tatap muka.

Sementara itu, toleransi kesalahan survei diperkirakan kurang lebih 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Terkini