"Jadi jangan takut Sudirman Said membabi buta. Justru dia tegakkan kebenaran," jelasnya.
Sambung Prof Hamid Awaluddin, Sudirman Said juga pekerja serius dan sangat santun.
"Belum pernah itu Sudirman melukai perasaan orang dengan kata-kata, ucapan, body language. Saya bayangkan kepribadian itu dia bawa ke KPK sehingga KPK dianggap bukan malaikat Mungkar-Nakir," bebernya.
Terakhir, pria berusia 63 tahun ini juga mengungkapkan, Sudirman Said mengerti kebijakan publik.
Dia selalu melihat duduk persoalan saat kebijakan tersebut diambil.
Misal, seorang pejabat di kacamata hukum kaku (normatif) harus masuk penjara, maka Sudirman Said akan menelisik kebijakan tersebut saat diambil.
"Momentumnya ada apa. Jadi dia bisa menegakkan aturan. Bukan menghukum orang. Sangat bijaksana. Kenapa, dia mengerti makna kebijakan publik," pungkas Prof Hamid Awaluddin. (*)