Prabowo Subianto

5 Jenderal Berpengaruh di Samping Prabowo Subianto Dari Sahabat Hingga Luhut Panjaitan

Editor: Muh Hasim Arfah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Terpilih Prabowo Subianto dikelilingi para Jenderal dan purnawirawan yakni Sjafrie Sjamsoeddin, Glenny Kairupan, Muhammad Herindra, Dudung Abrurrachman dan Luhut B Panjaitan

Jenderal Purn Dudung Abrulrachman masuk dalam tim pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Jenderal TNI (Purn) Prof Dr H Dudung Abdurachman SE MM lahir 19 November 1965 adalah seorang purnawirawan TNI yang menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada tahun 2021 sampai 2023.

Dudung, merupakan lulusan Akademi Militer (1988B) ini berasal dari kecabangan Infanteri. 

Jabatan terakhir jenderal bintang empat ini adalah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.

Dudung pernah dirumorkan menjadi Kepala BIN. 

Namun, hingga saat ini, hal itu belum terjadi. 

 

5. Jenderal HOR Luhut B Panjaitan 

Jenderal HOR Luhut Binsar Panjaitan adalah menteri dalam masa pemerintahan Joko Widodo selama dua periode. 

Luhut menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Kabinet Kerja pada Juli 2016 dan dipilih kembali pada masa Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin periode 2019–2024 sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia.

 Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015.

Luhut adalah senior Prabowo. 

Pernah suatu ketika Luhut viral karena Prabowo menunduk. 

Saat itu, Luhut pun nampak berkata “Wo…wo…duduk Wo,” ujarnya. 

Karir militernya banyak dihabiskan di Kopassandha TNI AD. Di kalangan militer dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81. 

Berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya–Komandan Grup 3 Kopassandha, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat. 

Ketika menjadi perwira menengah, pengalamannya berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia memberinya bekal untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus, menjadi salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.(*)

Berita Terkini