TRIBUN-TIMUR.COM- Presiden Terpilih Prabowo Subianto dikelilingi para Jenderal dan purnawirawan.
Mereka adalah para jenderal bintang 4 dan bintang 3.
Salah satu yang paling dekat saat ini adalah Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin.
Selain itu, ada juga mantan KSAD Jenderal Dudung Abdulrachman.
Tak hanya itu, ada juga Wakil menteri Pertahanan, Letjen Purn Muhammad Herindra.
Selain itu, ada juga Jenderal (HOR) Luhut Binsar Panjaitan.
Terakhir, Mayjen Purn Glenny Kairupan.
Berikut profil
1. Sjafrie Sjamsoeddin
Sjafrie Sjamsoeddin ternyata sahabat Prabowo Subianto saat aktif di TNI, keduanya berada seangkatan di Angkatan Darat (AD).
Keduanya memang terlihat akrab dan sering bersama.
Saking dekatnya, Sjafrie Sjamsoeddin diangkat menjadi penasihat khusus di Kementerian Pertahanan, saat Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan.
Kini mantan pengawal pribadi Presiden Soeharto memang Sjafrie Sjamsoeddin dan Prabowo Subianto terlihat sering berfoto bersama.
Kini, Sjafrie Sjamsoeddin pun disebut bakal masuk di kabinet Prabowo - Gibran.
Lantas seperti apa profil dan perjalanan kariernya?
Mengutip Harian Kompas 14 Agustus 1996, Sjafrie Sjamsoeddin merupakan pria kelahiran Ujungpandang 30 Oktober 1952
Ia merupakan Akabri 1974, satu angkatan dengan Prabowo Subianto.
Sjafrie pernah tercatat menggeluti ilmu bidang bisnis dan meraih gelar MBA tahun 1993.
Karier militernya dimulai di lingkungan baret merah Kopassus dengan jabatan sebagai Danton Grup I, Danki II Grup I, Pa Intel Grup I, Dan Satlak Pengawal Pribadi Presiden RI, Wadan Yon Grup I, Danyon I Grup I, Waasops Dan Kopassus (1975-1991).
Selain itu, ia pernah bertugas sebagai pengawal pribadi Presiden Soeharto dalam setiap kunjungan ke luar negeri.
Dalam kabinet yang akan datang, Sjafrie Sjamsoeddin selalu dibicarakan akan menjadi Menteri Pertahanan RI.
2. Glenny Kairupan
Glenny Kairupan merupakan putra kelahiran Manado, 11 Februari 1949.
Ia merupakan teman satu angkatan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat berkarir di militer.
Dari berbagai sumber disebutkan, Glenny Kairupan adalah anak seorang PNS.
Ayahnya bekerja di Departemen Pekerjaan Umum (PU).
Keluarga Glenny sempat tercatat tinggal di Petojo, Jakarta, dekat dengan kediaman Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono (eks Kepala BIN).
Glenny Kairupan tercatat masuk Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1970.
Ia juga seangkatan dengan Prabowo Subianto dan Ryamizard Ryacudu.
Saat masih berdinas di militer, Glenny Kairupan tercatat pernah mengemban berbagai misi, seperti di Timor Timur, Aceh, Kalimantan Barat, dan Papua.
Jabatannya pun cukup mentereng.
Kala itu ia pernah menjabat sebagai Wakil Danrem Timtim (Danremnya Kiki Syanakri).
Lalu, ia juga pernah mendapat posisi sebagai Danrem 073 Makutaram Salatiga, Asisten Atase Pertahanan di Filipina, Danden Intel Kostrad, serta Assintel Divisi 1 Kostrad.
Kariernya semakin cemerlang ketika didapuk sebagai Staff Teritorial Angkatan Darat hingga Staff Intelijen di Badan Penegakan Keamanan dan Sistem Hukum ( Crisis Center) Departemen Pertahanan Keamanan selama masa krisis 1998.
Pada 1999, ia ditetapkan sebagai Penasehat Keamanan pada Satgas P3TT (Pelaksana Penentuan Pendapat di Timor Timur) yang membantu UNAMET (United Nations Mission in East Timor).
Saat ini, Glenny Kairupan menjabat sebagai pengendali PT Teknologi Militer Indonesia.
3. Muhammad Herindra
Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Muhammad Herindra merupakan tokoh militer Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) .
Ia ditunjuk sebagai Wamenhan dalam Kabinet Indonesia Maju sejak tanggal 23 Desember 2020.
Muhammad Herindra dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Wamenhan menggantikan Sakti Wahyu Trenggono yang diangkat menjadi Menteri Perikanan dan Kelautan.
Herindra lahir di Magelang, Jawa Tengah pada 30 November 1964.
Ia merupakan arbituren Akademi Militer (Akmil) tahun 1987 dari kecabangan infanteri (Kopassus).
Bukan hanya Akmil, Muhammad Herindra juga diketahui telah mengenyam pendidikan militer yang cukup bergengsi. Di antaranya ada Sesarcabif, Dik Komando, Free Fall, Suslapa I & II, Seskoad, Susdanyon, Susdadim, Seskogab Malaysia, dan terakhir di Lemhannas.
Berbekal pengalaman dan riwayat pendidikannya, tak heran Herindra banyak menempati posisi strategis di kemiliteran.
Selain karier yang gemilang, Letjen Muhammad Herindra ini memiliki segudang brevet yang berhasil diraihnya.
Beberapa di antaranya adalah Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Free Fall, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Bhayangkara Bahari, Basic Parachutist Badge (Royal Thai Army) hingga Master Parachutist Badge (Singapore Army).
4. Jenderal Purn Dudung Abdurachman
Jenderal Purn Dudung Abrulrachman masuk dalam tim pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Jenderal TNI (Purn) Prof Dr H Dudung Abdurachman SE MM lahir 19 November 1965 adalah seorang purnawirawan TNI yang menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada tahun 2021 sampai 2023.
Dudung, merupakan lulusan Akademi Militer (1988B) ini berasal dari kecabangan Infanteri.
Jabatan terakhir jenderal bintang empat ini adalah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.
Dudung pernah dirumorkan menjadi Kepala BIN.
Namun, hingga saat ini, hal itu belum terjadi.
5. Jenderal HOR Luhut B Panjaitan
Jenderal HOR Luhut Binsar Panjaitan adalah menteri dalam masa pemerintahan Joko Widodo selama dua periode.
Luhut menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Kabinet Kerja pada Juli 2016 dan dipilih kembali pada masa Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin periode 2019–2024 sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia.
Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015.
Luhut adalah senior Prabowo.
Pernah suatu ketika Luhut viral karena Prabowo menunduk.
Saat itu, Luhut pun nampak berkata “Wo…wo…duduk Wo,” ujarnya.
Karir militernya banyak dihabiskan di Kopassandha TNI AD. Di kalangan militer dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81.
Berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya–Komandan Grup 3 Kopassandha, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat.
Ketika menjadi perwira menengah, pengalamannya berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia memberinya bekal untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus, menjadi salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.(*)