Calon Pimpinan KPK

Kehebatan Andi Herman Jaksa Asal Sulsel Calon Pimpinan KPK

Editor: Ari Maryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok dan rekam jejak Andi Herman jaksa putra kelahiran Sulawesi Selatan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok dan rekam jejak Andi Herman jaksa putra kelahiran Sulawesi Selatan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Andi Herman merupakan satu dari lima jaksa yang mendaftar sebagai capim KPK.

525 orang dari berbagai latar belakang telah mendaftar melalui laman https://apel.setneg.go.id.

Termasuk di antaranya, ada jaksa yang turut mendaftar sebagai Capim KPK.

Pendaftaran telah resmi ditutup pada Senin (15/7/2024) pukul 23.59 WIB.

Untuk bursa Capim KPK periode 2024-2029 ini, ada lima jaksa ikut meramaikan.

"Dari Kejaksaan ada lima orang," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar saat dikonfirmasi soal Capim KPK pada Selasa (16/7/2024).

Di antara lima jaksa yang mendaftar, Harli menjadi salah satunya.

Kemudian ada mantan Kapuspenkum Kejaksaan Agung yang saat ini menjabat Lepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali, Ketut Sumedana.

Lalu ada pula mantan Direktur Penuntutan KPK, Fitroh Rohcayanto; Plt Deputi III Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Sugeng Purnomo; dan Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Sesjampidsus), Andi Herman.

Menurut Harli kelima jaksa tersebut melenggang ke bursa Capim KPK dengan memegang restu Jaksa Agung, Burhanuddin.

"Ada persetujuannya dari Jaksa Agung," kata Harli.

Profil Andi Herman

Di jajaran Kejaksaan sosok Andi Herman SH, MH cukup terkenal.

Sosok Andi Herman yang akrab disapa Andi, dikenal memiliki segudang prestasi.

Tidak hanya dikenal sebagai jaksa saja, Andi Herman juga dikenal di kalangan atlet dan dunia olahraga nasional.

Di bidang penegakan hukum, Andi Herman mengembah sejumlah jabatan penting di Kejaksaan.

Ia sudah memimpin di Kejaksaan Negeri (Kejari), Kejaksaan Tinggi (Kejati) hingga Kejaksaan Agung (Kejagung).

Kepercayaan ini diperoleh bukan tanpa perjuangan.

Andi Herman mendapat kepercayaan dan jabatan dari pimpinan melalui didikasi, loyalitas dan kinerja maksimal.

Terbaru, Jaksa Agung ST Burhanuddin melantik Andi Herman sebagai  Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Sesjampidsus) Kejagung RI.

Pelantikan itu di Gedung Kartika, Jakarta, Kamis (27/10).

Sebelumnya, Andi Herman mendapat tugas sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Tengah.

Pada saat menjabat sebagai Kajati Jateng, Andi Herman mampu menorehkan segudang prestasi.

Diantaranya membentuk 57 rumah restoratif justice (RJ) di berbagai wilayah di Jateng.

Pembentukan rumah RJ ini mengacu perintah Jaksa Agung untuk mengedepankan keadilan restoratif (restorative justice).

Hadirnya rumah restorative justice bertujuan untuk menegakan keadilan di tengah masyarakat.

Semua pelanggaran pidana tidak harus diselesaikan melalui persidangan di pengadilan, namun cukup diselesaikan para pihak (korban dan pelaku) dengan diketahui pemangku wilayah setempat.

Prestasi lain yang membanggakan masyarakat Jateng dari inovasi Andi saat menjabat Kajati Jateng adalah gebrakannya yang mampu menyertifikatkan lahan Candi Borobudur seluas 7 hektare.

Padahal, upaya sertifikasi lahan Candi Borobudur dimulai sejak 2016 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sempat menjadi konflik di masyarakat setempat.

Namun, berkat kegigihan dan keuletan dalam pendekatan dengan pihak bersengketa, Andi Herman mampu mengurai dan memecahkan permasalah hukum.

Sehingga masalah kepemilihan lahan menjadi jelas dengan terbitkan sertifikat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Prestasi Olahraga

Prestasi gemilang tidak hanya ditorehkan Andi Herman di lingkungan Kejaksaan saja.

Dia juga memiliki prestasi gemilang di bidang olahraga nasional.

Catatan gemilang yang ditorehkan putra asli Kabupaten Wajo ini di bidang olahraga adalah membawa kontingan Indonesia meraih medali emas dalam Paralympic Games 2020 di Tokyo Jepang.

Andi Herman yang didapuk sebagai Chef de Mission Paralympic Indonesia mampu mengantarkan atlet difabel (orang yang memiliki keterbatasan fisik atau mental) meraih medali emas.

Tidak tanggung-tanggung, atlet yang dipimpin Andi Herman mampu memberikan kejutan dan kebanggaan Tim Merah Putih, lantaran mampu mendulang dua medali emas.

Prestasi ini merupakan hal yang luar biasanya.

Karena selama 40 tahun mengikuti ajang Paralumpic, Indonesia belum pernah meraih emas yang menjadi ajang terhormat untuk sebuah kejuaraan.

Keberhasilan Andi Herman mengantarkan Indonesia memecah kebuntuan medali emas selama 40 tahun di kancah Paralympic ini disambut baik oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Dan baru-baru ini, saat Andi Herman menjabat Kajati Jateng, dirinya kembali dipercaya menjadi Ketua Chief de Mission (CDM) kontingen Indonesia untuk ASEAN Para Games XI 2022.

Kepercayan tersebut ternyata tida sia-sia, Indonesia menjadi pengumpul medali terbanyak dan berhasil menjadi juara umum.

Dalam ASEAN Para Games 2022 , Indonesia melaju jauh di peringkat teratas dengan total 419 medali dengan rincian 171 medali emas, 138 perak, dan 110 perunggu.

Jumlah tersebut jauh di atas tim peringkat kedua, Thailand, yang mengumpulkan total 312 medali dengan rincian 113 medali emas, 113 perak, dan 86 perunggu. 

Sudirman Said ikut seleksi

Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mendaftar sebagai calon pemimpin (capim) Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) 2024 pada Senin (15/7/2024).

Keikutsertaan Sudirman Said dalam seleksi capim itu mengundang komentar dari mantan penyidik KPK, Yudi Purnomo.

Yudi berpendapat bahwa Sudirman Said bakal menambah meriah persaingan dalam proses seleksi tersebut, sehingga terasa semakin hidup.

Terlebih lagi, mantan Co-Captain Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) pada Pilpres 2024 itu mempunyai latar belakang sebagai mantan menteri hingga aktivis antikorupsi.

“Tentu background Sudirman Said yang pernah menjadi menteri dan aktivis antikorupsi akan menambah pengalaman ketika nanti menjawab pertanyaan pertanyaan tentang korupsi dalam seleksi capim KPK,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/7/2024), dilansir dari Kompas.com.

Dengan bekal tersebut, ia diyakini mampu bersaing dengan sejumlah nama yang telah malang melintang di KPK, seperti Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan.

Kemudian, Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM) KPK Harry Muryanto, mantan Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) KPK Giri Suprapdiono, dan mantan Kepala Bagian Rumah Tangga KPK Arien Marttanti Koesnia.

"Tentu dengan adanya tokoh nasional seperti Sudirman Said akan semakin memeriahkan konstelasi capim KPK sebab persaingan akan semakin ketat,” kata Yudi.

Yudi mengatakan sosok Sudirman Said tidak asing dalam konstelasi pemberantasan korupsi.

Sudirman Said tercatat pernah membongkar kasus Papa Minta Saham yang melibatkan mantan Ketua DPR RI sekaligus Politikus Partai Golkar, Setya Novanto.

Adanya Sudirman Said ini, menurut Yudi, akan meningkatkan level kompetisi dalam seleksi capim KPK itu.

"Jadi, kalau Sudirman Said ikut turun gunung mau terlibat dalam seleksi capim KPK, saya pikir positif juga karena yang lain tentu akan meningkatkan level kompetensi, kualitas, dan tentu saja integritasnya,” ujarnya melanjutkan.

Kendati demikian, Yudi menekankan langkah Sudirman Said menjadi pimpinan KPK itu tidaklah mudah. Semua bergantung pada panitia seleksi (Pansel) Capim KPK dan proses di DPR RI.

Setelah Terima 525 Pendaftar, Pansel Lakukan Verifikasi Dokumen hingga 24 Juli 2024
Pnasel akan melakukan tahapan verifikasi dari dokumen para peserta yang mendaftar capim dan calon Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

Tahapan verifikasi dokumen tersebut akan dilakukan selama kurang lebih satu pekan.

Peserta yang lolos tahap verifikasi administrasi akan diumumkan pada 24 Juli 2024 mendatang.

"Kami akan melakukan verifikasi atas dokumen yang telah di unggah dan akan mengumumkan hasilnya pada 24 Juli 2024 melalui aplikasi Apel dan halaman KPK.go.id dan Sekneg.go.id," kata Wakil Ketua Pansel KPK Arif Satria melalui tayangan video yang dibagikan ke Tribunnews, Selasa (16/7/2024).

Usai tahap verifikasi dokumen itu, Arif mengatakan, Pansel KPK menerima masukan serta tanggapan dari masyarakat terhadap calon-calon yang lolos tahap administrasi.

"Masukan dan tanggapan itu dapat disampaikan melalui aplikasi Aple dan email Pansel KPK," katanya.

Sebagai informasi, sejak pembukaan pendaftaran dari tanggal 26 Juni 2024 hingga penutupan 15 Juli 2024, pukul 23.59 WIB, total pendaftar ada sebanyak 525 orang.

Dari total 525 orang tersebut, Arif merinci pendaftar Capim KPK, yakni ada sebanyak 318 orang, terdiri dari 298 laki-laki dan 20 perempuan.

Sementara itu, untuk pendaftar sebagai Calon Dewas KPK ada 207 orang, sebanyak 184 laki-laki dan 23 perempuan. (*)

 

Berita Terkini