Untuk diketahui pada hari ini merupakan hari terakhir pendaftaran capim KPK.
"Apabila memang menjadi kehendak publik dan dapat memberi manfaat bagi publik, saya akan mempertimbangkan ikut serta dalam seleksi Calon Pimpinan KPK," ucap Sudirman Said.
"Saya hanya menyediakan diri untuk tugas-tugas publik, dimana saja, yang memang membutuhkan kecakapan dan pengalaman saya," tandasnya.
Tak Pilih Yang Bermasalah
Panitia seleksi (Pansel) diminta tidak meloloskan calon pimpinan (capim) dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bermasalah.
Karena proses pemilihan capim dan cadewas ini dinilai merupakan langkah awal untuk memperbaiki KPK dari sisi internal.
"Pimpinan KPK 2024–2029 merupakan harapan masyarakat untuk memperbaiki KPK dari sisi internal, kinerja dan juga memulihkan kepercayaan masyarakat sehingga tidak mungkin bisa dilakukan oleh orang-orang yang bermasalah," kata eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap dalam keterangannya, Senin (15/7).
Yudi mengatakan pansel tidak harus memperpanjang masa pendaftaran karena total yang mendaftar sudah ada ratusan orang.
"Pansel fokus saja dengan jadwal seleksi yang telah mereka buat agar memilih 10 orang capim yang berintegritas dan rekam jejak baik," ujarnya.
Menurut mantan Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK ini, seleksi administrasi terhadap capim KPK sangat penting supaya masyarakat bisa melihat sejauh mana independensi dan kinerja pansel dalam menyaring calon-calon yang berintegritas.
Dengan tidak asal meloloskan mereka yang jelas-jelas bermasalah, entah itu dari sisi etik ataupun lainnya.
"Sehingga ketika nanti pengumuman siapa saja capim dan Dewas KPK yang lolos seleksi administrasi maka diharapkan tidak ada nama orang orang yang bermasalah dan ditolak publik. Pansel jangan meniru kesalahan pansel sebelumnya," jelas Yudi. (Tribun Network/ Yuda).