Pengamat: Harga Tiket Mahal Berpengaruh di Sektor Pariwisata, Perdagangan dan Logistik Sulsel

Penulis: Rudi Salam
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat ekonomi bisnis Universitas Hasanuddin Andi M Nur Bau Massepe.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat Ekonomi Bisnis Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Andi M Nur Bau Massepe, mengapresiasi terbentuknya satuan tugas (satgas) penurunan harga tiket pesawat.

Diketahui, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan bahwa pemerintah telah membentuk satgas penurunan harga tiket pesawat.

Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan harga tiket pesawat yang lebih efisien di Indonesia.

“Apa yang dilakukan pemerintah dengan membentuk satgas (penurunan) harga tiket pesawat kita apresiasi,” kata Andi M Nur Bau Massepe, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (15/7/2024).

Andi M Nur Bau Massepe mengatakan, harga tiket pesawat tiket domestik sekarang memang mahal.

Olehnya, ia berharap satgas tersebut bisa memberi rekomendasi berapa harga tiket yang terbaik bagi konsumen dan operator penerbangan.

Ia memaparkan, harga tiket mahal akan berpengaruh pada minat untuk melakukan wisata, khususnya domestik. 

“Untuk di Pulau Jawa konsumen banyak pililhan bisa pesawat, kereta api, bus, dan kapal laut, sementara kita yang berada di Indonesia Timur sangat terbatas cuman mengandalkan kapal laut dan pesawat terbang,” paparnya.

Selain sektor pariwisata, Andi M Nur Bau Massepe menyebut tiket pesawat mahal juga berpengaruh pada sektor perdagangan dan logistik. 

Lebih dari itu, tiket pesawat yang mahal juga akan mengganggu pada perjalanan bisnis.

Berdampak juga pada sektor MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions).

“Kita pahami airlines sekarang mengahdapi kondisi yang susah, terutama naiknya nilai kurs dollar, bahan bakar avtur, masih berdampak dengan kondisi perang,” jelasnya.

“Tapi sebaiknya airline punya cara untuk efisensi dalam hal operasional. Pengelola bandara juga baiknya memberi penurunan tarif bagi maskapai sehingga sama-sama untung,” tambah Andi M Nur Bau Massepe.

Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno telah memastikan pembentukan satgas penurunan harga tiket pesawat.

“Itu sudah diadakan rapat koordinasinya, dan sudah diperintahkan ada sembilan langkah ke depan, termasuk pembentukan satgas untuk penurunan (harga) tiket pesawat,” kata Sandiaga, dikutip dari Kompas.com.

Sandiaga menjelaskan, satgas tersebut terdiri dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), serta Kementerian/ Lembaga (K/L) terkait lainnya. 

Ia juga menyampaikan bahwa bukan hanya bahan bakar Avtur saja yang berkontribusi membuat harga tiket pesawat mahal di dalam negeri.

Tetapi terdapat aspek lain seperti beban pajak hingga beban biaya operasional.

“Jadi, itu semua akan dikaji dan akan dipastikan bahwa industri penerbangan kita efisien, seperti industri penerbangan di luar negeri," jelas Sandiaga.

Berita Terkini