30 Menit Puang Makka Tak Gerakkan Tangan yang Digenggam Habib Luthfi: Takut Guru Saya Terbangun

Editor: Sakinah Sudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen Habib Luthfi tidur genggam tangan muridnya Habib Puang Makka di kamar kediaman Habib Lutfhi di Jl Dr Wahidin Sudirohusodo, Kelurahan Nonyotaan, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (8/7/2024) siang. (Dok Pribadi)

"Saya tahu diri, banyak tamu lain yang lebih lama menunggu dan lebih darurat urusannya dibanding saya."

Pertemuan murid dengan guru pun baru berlangsung keesokan harinya.

Selepas Shalat Lohor, guru baru menyapa dan memangil si murid.

"Bukan di ruang tamu, atau masjid saya diajak ke kamarnya di lantai 2," ujar Puang Makka.

Di bilik Sang Guru, usai saling menanyakan kabar, si murid lebih banyak jadi pendengar baik.

Kira kira mereka berbicara hampir satu jam.

Di tengah percakapan banyak hal itu, "saya memijit tangan Habib Lutfhi. Eh, ternyata dia balik menggenggam tangan saya, dan tertidur."

Adab berguru level lain pun datang.

"Saya tak berani gerakkan tangan. Diam takut kalau bergerak, guru saya terbangun." ujar Puang Makka, mengisahkan 30 menit tangannya digenggam tertidur ulama kharismatik itu.

Selama masa genggaman itu, Puang Makka, mengaku hanya berzikir dan mendaras lafalan surah-surah pendek hafalannya.

Sang Guru terbangun jelang azan Ashar.

Tangan si murid tetap tak bergerak, sampai sang guru hanya tersenyum melihat perilaku muridnya.

Percakapan setelah tidur jelang Ashar itu tak panjang.

Masih ada cerita dan pembicaraan, tapi tamu di lantai 1 masih banyak dan lebih prioritas.

Puang Makka lalu meminta izin untuk berangkat ke Surabaya, lalu ke Kediri, untuk mengantar anaknya kursus bahasa di Kampung "Pare" Arab.

Halaman
1234

Berita Terkini