Jokowi ke Sulsel

Jokowi Mau Datang Bagi-bagi Bantuan, Sulsel Kini Jadi Provinsi Penduduk Miskin Terbanyak

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemukiman warga kurang mampu di Kecamatan Tallo, Makassar, Sulsel. Sulsel kini menjadi provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak.

TRIBUN-TIMUR.COM - Sulawesi Selatan (Sulsel) menduduki posisi puncak daftar provinsi dengan penduduk miskin terbanyak di Sulawesi per Maret 2024, dengan total 736.480 jiwa.

Diikuti oleh Sulawesi Tengah (Sulteng) di urutan kedua dengan 379.760 jiwa, dan Sulawesi Tenggara (Sultra) di urutan ketiga dengan 319.710 jiwa.

Namun, jika dilihat dari persentase, Gorontalo justru memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Sulawesi, yaitu 14,57 persen.

Disusul Sulteng dengan 11,77 persen, dan Sultra serta Sulbar yang sama-sama 11,21 persen.

Demikian data dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Selasa (2/7/2024).

Meskipun Sulsel memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak, persentasenya tergolong rendah, yaitu 8,06 persen, namun provinsi ini berada di urutan kedua terendah di Sulawesi.

Hal ini dikarenakan Sulsel juga memiliki jumlah penduduk terbanyak di antara provinsi-provinsi di Sulawesi.

Andi Amran Sulaiman Kini Lebih Kaya dari Jusuf Kalla dan Aksa Mahmud

Kepala BPS Sulsel, Aryanto, menjelaskan bahwa untuk melihat data kemiskinan yang lebih akurat, kita tidak hanya bisa melihat dari jumlahnya, tetapi juga persentasenya.

"Jadi kalau mau lihat data penduduk miskin, jangan lihat jumlahnya tapi lihat persentasenya. Memang Sulsel terbanyak jumlah penduduk miskinnya, karena juga terbanyak jumlah penduduknya," kata Aryanto.

Pendekatan yang digunakan untuk mengukur kemiskinan di sini adalah dengan melihat kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.

Garis kemiskinan makanan didefinisikan sebagai nilai pengeluaran minimum untuk kebutuhan makanan yang setara dengan 2.100 kalori per kapita per hari.

Sedangkan garis kemiskinan bukan makanan adalah kebutuhan minimum untuk kebutuhan non-makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.

"Garis kemiskinan terdiri dari dua komponen, yaitu garis kemiskinan makanan dan garis kemiskinan bukan makanan. Garis kemiskinan makanan merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kkalori per kapita per hari. Sementara garis kemiskinan bukan makanan adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan," ujar Aryanto menjelaskan.

Diumumkannya Sulsel sebagai provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak bertepatan dengan jelang kedatangan Presiden Jokowi.

Sesuai dengan agenda diterima Tribun-Timur.com dari Pemprov Sulsel, Jokowi akan berkunjung ke Sulsel, Kamis (4/7/2024).

Kunjungan itu akan berlangsung selama 2 hari, hingga, Jumat (5/7/2024).

Daerah pertama dikunjungi Presiden Jokowi dan rombongan setelah tiba di Lanud Sultan Hasanuddin di Maros, adalah Kabupaten Bone.

Di Bone, Jokowi akan meninjau lahan pertanian dan membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga kurang mampu dan bantuan modal kerja di Pasar Palakka.

Jokowi juga akan makan siang di Watampone, ibu kota Bone.

Setelah Bone, Jokowi akan berkunjung ke Sinjai untuk meninjau rumah sakit umum daerah guna melihat pelayanan BPJS Kesehatan dan fasilitas rumah sakit.

Jokowi juga akan membagikan BLT dan bantuan modal kerja di Pasar Sinjai.

Setelah menyelesaikan agenda kunjungan di Sinjai, Jokowi akan ke Tanjung Bira, Bulukumba, untuk menginap.

Pada Jumat (5/7/2024) pagi, Jokowi akan mengunjungi Pasar Bulukumba untuk membagikan BLT dan bantuan modal kerja.

Selanjutnya, mengunjungi RSUD Andi Sulthan Daeng Radja guna melihat pelayanan BPJS Kesehatan dan fasilitas rumah sakit.

Setelah Bulukumba, Jokowi akan ke Bantaeng untuk makan siang, shalat Jumat, dan meninjau bantuan pompa air untuk petani.

Lalu, ke Takalar untuk meresmikan Bendungan Pamukkulu.

Peresmian bendungan akan menjadi agenda terakhir "RI 1" di Sulsel.(*) 

Berita Terkini