TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) berencana membangun Sekolah Dasar (SD) di Dusun Bara, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu.
Hal ini dilakukan untuk memberikan akses pendidikan yang lebih layak bagi anak-anak di dusun terpencil tersebut.
Bupati Maros, Chaidir Syam, mengungkapkan bahwa selama ini anak-anak di Dusun Bara hanya belajar di kolong rumah warga karena keterbatasan fasilitas pendidikan.
Kondisi ini sudah berlangsung selama lebih dari 10 tahun.
"Sekolah ini sebenarnya merupakan kelas jauh dari SD 238 Bonto Parang," jelas Chaidir Syam.
Ia menambahkan, jarak sekolah dari Dusun Bara sangat jauh dengan medan jalan yang terjal.
Hal ini membuat anak-anak kesulitan untuk mengakses pendidikan formal.
Saat ini, terdapat 60 siswa yang mengenyam pendidikan di sekolah kolong tersebut dengan 7 orang pengajar.
Pemerintah daerah baru bisa memberikan satu unit tenda untuk digunakan sebagai ruang belajar sementara waktu.
Pemkab Maros masih mengurus persoalan lahan untuk pembangunan sekolah baru.
Lahan tersebut masuk dalam kawasan hutan lindung, sehingga perlu mendapatkan perizinan terlebih dahulu.
"Dengan kehadiran kepala KPH, sudah disampaikan untuk mendapatkan perizinan," ungkap Chaidir Syam.
Mantan Ketua DPRD Maros ini juga berjanji akan memberikan dua unit motor trail bagi para pengajar di Dusun Bara.
Hal ini untuk membantu mereka menjangkau sekolah dengan kondisi jalan yang ekstrem.
"Ada dua guru yang bergantian mengajar di sana. Kita akan berikan dua kendaraan bagi guru yang membutuhkan, yaitu motor trail," tuturnya.