"Waktu itu sempat menunggu persetujuan keluarga, saya selalu bilang kita berburu sama waktu kematian," kata dokter Hastry.
Saat menangani kasus kopi Sianida yang menewaskan Mirna, dokter Hastry pun gerak cepat agar bukti tidak hilang.
"Jangan sampai suatu kelakuan terhadap jenazah dapat menghilangkan petunjuk atau barang bukti yang bisa menjadi alat bukti pada jenazah ini," ujar dokter Hastry.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com