5 Penyakit Paling Mematikan di Dunia : Jantung Koroner Tertinggi, Stroke Masuk Daftar

Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WASPADA! Main Ponsel Berlebihan, Remaja 19 Tahun Idap Penyakit Jantung Koroner, Gini Ceritanya

Untuk informasi lebih lanjut dan data terkini, Anda dapat merujuk ke laporan dari World Health Organization (WHO) dan World Stroke Organization (WSO).

3. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Penyakit ini mencakup kondisi seperti emfisema dan bronkitis kronis yang mengakibatkan kesulitan bernapas.

Penyebab utama PPOK adalah merokok, polusi udara, dan paparan bahan kimia tertentu.

Pada tahun 2019, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) menyebabkan sekitar 3,23 juta kematian di seluruh dunia, menjadikannya penyebab kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung iskemik dan stroke menurut data WHO.

PPOK menyumbang sekitar 5,8 persen dari total kematian global pada tahun tersebut​ (CFAH)​.

Faktor risiko utama untuk PPOK adalah merokok, yang menyumbang lebih dari 70 % kasus di negara-negara berpenghasilan tinggi dan sekitar 30-40 % kasus di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana polusi udara dalam ruangan juga menjadi faktor risiko signifikan​.

PPOK juga disebabkan oleh paparan debu, asap, dan bahan kimia di tempat kerja, serta infeksi pernapasan pada masa kanak-kanak dan kondisi genetik tertentu​.

PPOK tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya dapat dikelola dengan berhenti merokok, menghindari polusi udara, dan mendapatkan vaksinasi untuk mencegah infeksi​.

4. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah

Termasuk pneumonia, bronkitis akut, dan penyakit paru-paru lainnya yang disebabkan oleh infeksi.

Infeksi ini dapat sangat mematikan, terutama pada anak-anak, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pada tahun 2019, infeksi saluran pernapasan bawah (Lower Respiratory Infections atau LRI) merupakan penyebab kematian keempat terbesar di dunia, dengan sekitar 2,6 juta kematian.

Ini menjadikannya penyakit menular paling mematikan, meskipun jumlah kematiannya telah menurun secara signifikan dibandingkan dengan tahun 2000​ menurut data WHO.

Secara khusus, anak-anak di bawah usia 5 tahun sangat rentan terhadap LRI. Sekitar 6,94?ri kematian pada anak-anak di bawah 5 tahun di seluruh dunia disebabkan oleh LRI yang dapat diatribusikan pada paparan asap rokok pasif (secondhand smoke) pada tahun 2019​ (BioMed Central)​.

Halaman
123

Berita Terkini