8. Ardiansyah Sulaiman (Bupati Kutai Timur) - 5.91 persen
9. Belum menentukan pilihan - 19.99 persen
Peluang mengerucut dua nama
Namun demikian, kata Mukhradis, kondisi politik saat ini masih dinamis disebabkan oleh beberapa hal seperti komposisi dukungan partai dan calon pendamping atau wakil.
"Jika pertarungan menguat, maka kemungkinan besar nama Isran Noor dan Rudy Mas'ud akan berkompetisi secara ketat," tegas Mukhradis.
Mukhradis mengatakan ada empat isu yang menjadi tantangan pagelaran demokrasi di Kaltim.
Pertama, terkait persoalan internalisasi Ibu Kota Negara (IKN).
Kedua, adalah infrastruktur jalan di Kalimantan yang menghubungkan antara daerah satu dengan daerah lainnya.
Ketiga, adalah pembentukan tim dengan rentan waktu yang singkat, tentu dibutuhkan strategi pembentukan yang efektif efisien serta tepat sasaran.
Keempat, atau isu terakhir adalah kultur budaya masyarakat Kalimantan Timur dalam rangka menyambut heterogenitas masyarakat dari luar.
Isu kultur masyarakat, budaya, dan kompleksitas kultural masyarakat luar yang akan masuk ke Kaltim khususnya di daerah IKN.
"Tahun 2024 akan berbeda bagi publik Kaltim, selain karena maraknya penantang petahana dari hasil survei,
Kaltim akan menjadi provinsi bernaungnya IKN yang akan menjadi lokomotif pemerintahan modern bangsa Indonesia," tambahnya.
Survei Pilkada Kaltim 2024 sebelumnya
Sebelumnya, hasil survei Charta Politika Indonesia menempatkan nama Andi Harun tertinggi, mengungguli Isran Noor dalam tingkat keterpilihan (elektabilitas) untuk Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur atau Pilgub Kaltim 2024.