Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ida Fauziyah merespons Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jakarta yang mengusung Anies di Pilada Jakarta.
Sebelumnya, Ida Fauziah sempat digadang-gadang maju pada kontestasi tersebut.
"Kalau di PKB kan ada mekanismenya, nanti pasti akan mengikuti mekanisme yang selama ini sudah berjalan," kata Ida di Kompleks Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2024).
Menurut Ida, DPW PKB Jakarta sudah menjalankan mekanisme yang berlaku.
Figur yang diusung maju terlebih dahulu disampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB.
Kemudian, figur yang diusung itu akan dilakukan uji kelayakan dan kepatutan (UKK). Setelahnya, DPP PKB akan memutuskan.
"DPW mengusulkan kepada DPP sama seperti Pilkada yang lain, prosesnya tetap saja mengikuti kalau kami UKK, ujian kelayakan dan kepatutan. Saya kira itu. Aspirasi dari DKI pasti akan dibawa ke DPP," ucap Ida.
Perang bintang
Kontestasi Pilkada Jakarta masih menjadi rebutan bagi elite partai politik (parpol), meski statusnya tak lagi menjadi ibu kota negara.
Hal itu sebagaimana tertuang dalam Pasal 39 Undang-Undang Nomor 3 tahun 2023 tentang Ibu Kota Negara (IKN).
Pilkada Serentak 2024 akan berlangsung pada 27 November.
Kini, sejumlah elite parpol pun sudah memasang kuda-kuda dengan melakukan manuver agar dirinya kian dikenal masyarakat Jakarta.
Selain Anies Baswedan, ada sejumlah tokoh yang digadang-gadang maju di Pilkada Jakarta, seperti mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Kemudian ada sosok Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, lalu Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, menyusul ada Mantan Panglima TNI Andika Perkasa.
Bahkan nama Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, serta Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (Waketum PKB) Ida Fauziyah juga sempat berhembus.