Longsor Enrekang

Jalan Trans Sulawesi Enrekang Macet Total Gegara Longsor, Ratusan Kendaraan Terjebak

Penulis: Erlan Saputra
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret macet di Jl Trans Sulawesi Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Rabu (12/6/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ratusan kendaraan terjebak macet di Jalan Trans Sulawesi, tepatnya kawasan Batu Rampun, Kelurahan Tanete, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, akibat longsor sejak awal Mei 2024 lalu.

Longsor dipicu hujan deras ini menyebabkan material tanah dan batu menutup sebagian besar badan jalan.

Imbasnya, arus lalu lintas terganggu.

Tidak hanya material longsor, sebagian bahu jalan juga amblas akibat tanah miring.

Sehingga semakin memperparah kondisi macet di lokasi tersebut.

Tak sedikit mobil terjebak lumpur imbas material tanah.

Kasat Lantas Polres Enrekang, AKP Bakri mengaku, saat ini pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulsel berupaya melakukan perbaikan jalan.

Baca juga: Ratusan Kendaraan Terjebak Macet di Jalan Poros Sidrap-Enrekang-Toraja Selama 5 Jam Gegara Banjir

Kendati demikian, kondisi jalan  tertimpa longsor sepanjang 75 meter membuat kendaraan terjebak macet. 

"Kemacetan terjadi di waktu tertentu, utamanya jika jam kendaraan besar dari arah Makassar dan sebaliknya dari Toraja berpapasan," jelas AKP Bakri kepada Tribun-Timur.com, Rabu (12/6/2024).

Di samping itu, sempitnya jalan dan tanah labil membuat kendaraan sulit melintas. 

AKP Bakri melanjutkan, setiap hari dirinya beserta jajaran Polres Enrekang terjun ke lokasi untuk mengatur lalu lintas.

Bahkan jika kendaraan terjebak macet, personil satuan lalu lintas Polres Enrekang ikut mengevakuasi kendaraan dan warga kesulitan melintas.

Lebih lanjut, AKP Bakri menyebut, jalan nasional tersebut satu-satunya akses penghubung Sidrap-Enrekang-Toraja.

Dia juga menyadari bahwa tiap hari pengguna jalan selalu mengeluhkan kondisi kemacetan.

Namun, AKP Bakri terus mengimbau kepada para pengguna jalan untuk bersabar dan mengikuti arahan petugas di lapangan. 

"Tiap hari kita imbau masyarakat dan bersabar, bagi yang tidak berkepentingan mendesak, kami sarankan untuk menunda perjalanan, karena tidak ada akses lain," tambahnya.(*)

 

 

 


 

Berita Terkini