TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bencana longsor dan banjir baru saja melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel) awal Mei lalu.
Sekitar 2 pekan pascabencana, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Amson Padolo menyebut proses asesmen kerusakan berjalan hingga kini Sabtu (25/5/2024).
Asesmen dilakukan bersama pemerintah daerah dan stakholder Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.
"Di pasca bencana sudah diambil alih OPD menangani. Infrastruktur misalkan masuk bina marga dan balai jalan, sungai masuk ke balai sungai," jelas Amson Padolo.
"Perumahan yang agak banyak terdampak coba di asesmen masuk ke BNPB atau masuk ke Mensos," lanjutnya.
Pemulihan pasca bencana menurutnya memang dilakukan bertahap.
Infrastruktur seperti jalan dan jembatan tak langsung sepenuhnya pulih kembali dalam waktu sekejap.
Begitu juga sekolah atau fasilitas umum yang terdampak bencana.
Proses asesmen pun menjadi penting untuk melihat tingkat kerusakan.
Lalu menentukan langkah melakukan perbaikan.
"Pasca itu tidak harus seketika, dilakukan bertahap. Utama dulu rumah dan infrastruktur," sambungnya.
Mekanisme Bantuan BNPB
Sebelumnya diberitakan, pemerintah ternyata punya mekanisme rekonstruksi rumah warga terdampak banjir dan longsor di Sulsel.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.
Ada beberapa mekanisme yang harus ditempuh untuk mendapat bantuan tesebut.