Sapi Belum Cukup Umur Ditemukan Dijual di Gowa Sulsel untuk Kurban

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dinas Peternakan dan Perkebunan Gowa memeriksa kesehatan sapi kurban jelang Hari Raya Iduladha 1445 H di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel, Sabtu (8/6/2024). Dalam pemeriksaan, ditemukan tiga sapi belum cukup umur.

TRIBUN-GOWA.COM, SOMBA OPU - Dinas Peternakan dan perkebunan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) memeriksa kesehatan sapi kurban jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.

Pemeriksaan kesehatan hewan kurban di dua lokasi, yakni Jl Pariwisata Macanda dan Jl HM Yasin Limpo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel, Sabtu (8/6/2024).

Satu per satu petugas memeriksa bagian tubuh sapi, mulai mulut, gigi, hingga kulit.

Dokter hewan Dinas Peternakan dan Perkebunan Gowa, drh Widodo menjelaskan hasil pemeriksaan.

Menurutnya, ada tiga ekor sapi belum cukup umur untuk dikurbankan atau masih gigi susu.

Baca juga: Mentan Andi Amran Sulaiman Urus Sapi Kurban Bareng Jenderal Bintang 3

Diketahui, syarat usia untuk sapi minimal dua tahun dan telah masuk tahun ke-3.

Selain itu, ada dua ekor sapi kurban ditemukan alami penyakit kulit jamur.

"Kalau yang sakit kulit jamur kita berikan obat," katanya.

Bagi pedagang disarankan agar tidak menjual sapi kurban yang tidak sehat dan belum cukup umur.

Sebab sapi kurban yang baik memenuhi tiga syarat yakni, sehat, tidak cacat, dan cukup umur.

"Yang sakit kita sarankan karantina dan dipisahkan dengan yang sehat, kalau kayak penyakit jamur bisa," ucapnya.

Untuk penyakit kulit berupa jamur bukan termasuk kategori PMK namun penyakit kulit biasa.

Baca juga: Stok Sapi Kurban di Sinjai Sulsel 11.600 Ekor, Bulukumba 500 Ekor

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Gowa, Suhriati mengatakan pemeriksaan mulai gigi untuk mengetahui usia hewan kurban.

Saat ini stok sapi kurban sebanyak 6.893 ekor dan kambing 891 ekor.

Stok hewan kurban sapi di tahun ini dibanding tahun lalu tidak jauh berbeda.

"Jadi mungkin dikatakan berkurang karena hewan yang dibawa ke lapak-lapak ini tidak seramai sebelumnya karena ada sistem dari offline jadi online sehingga masyarakat bisa membeli hewan kurban secara online," katanya.

Pemeriksaan Hewan Kurban di Luwu

Dinas Peternakan Luwu gencar melakukan pemeriksaan kesehatan sapi di sejumlah peternakan.

Hal itu dilakukan demi menjamin kesehatan dan kualitas hewan ternak jelang Iduladha 2024.

Kepala Bidang Peternakan dan Keswan, Alimus mengaku pihaknya telah memeriksa 174 sapi kurban di tiga peternak.

Baca juga: Andi Arman Pedagang Hewan Kurban Bone Sulsel Panen, 2 Pekan Menuju Idul Adha Terjual 200 Ekor Sapi

"Tadi berlangsung pemeriksaan hewan kurban di Desa Bolong, Kecamatan Walenrang Utara terdapat hewan kurban 105 ekor sapi pada tiga tempat penjual hewan kurban," terangnya, Kamis (6/6/2024).

"Kemudian di Desa Setiarejo, Kecamatan Lamasi terdapat 32 ekor hewan kurban sapi dan Desa pongsamelung 37 ekor sapi," tambahnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, pihaknya tidak menemukan penyakit pada hewan kurban.

"Alhamdulillah tidak ada penyakit menular, yang di maksud penyakit menular strategis seperti LSD, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Jemrana," akunya.

Demi menjamin kesehatan dan kualitas hewan ternak, Dinas Peternakan menurunkan tiga tim yang beranggotakan enam hingga tujuh orang.

"Setiap tim ada dokter hewan. Fokus pemeriksaan terkait dengan kelayakan hewan kurban, seperti cukup umur yakni dua tahun yang ditandai dengan adanya gigi tetap 1 pasang atau dengan kata lain telah berganti gigi seri 1 pasang," jelasnya.

Menurut Alimus, pihaknya juga akan mengecek kondisi kesehatan hewan kurban.

"Kemudian dari segi lain yakni pemeriksaan fisik untuk melihat apakah ternak tersebut tidak cacat," tandasnya.

Petugas Dinas Peternakan Luwu periksa kesehatan hewan di Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Kamis (6/6/2024). (TRIBUN-TIMUR.COM/MUH SAUKI MAULANA)

Di tahun 2024, ketersediaan hewan kurban mencapai 2.970 ekor.

"Rinciannya sapi sebanyak 2.319 ekor, kerbau 67 ekor, kemudian kambing 584 ekor untuk tahun 2024," katanya.

Pihaknya telah meninjau satu peternakan sapi di Kecamatan Larompong Selatan.

Menurutnya, peternakan di Larompong Selatan akan menyediakan sekitar 200 ekor sapi.

"Kita sempat datang ke salah satu peternakan di Larompong Selatan. Dan di sana ada sekitar 200 sapi. Tapi masih mau masuk lagi," bebernya.

"Peternak di sana ambil sapi dari Sinjai Bone dengan Wajo," tambahnya.

Jelang Iduladha, harga satu ekor sapi melonjak naik.

"Mengalami kenaikan memang jelang Iduladha mengalami kenaikan. Dulu standar Rp18 juta terdendah. Sekarang naik Rp23 juta sampai Rp25 juta termahal," akunya.

Menurut Alimus, saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan usia hewan, berat dan kesehatan hewan kurban.(*)

Laporan Wartawan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli

Berita Terkini