Kontestasi dimaknai sebagai seleksi kepemimpinan, tidak untuk mempertajam permusuhan," kata Riza.
Riza mengungkapkan, pertemuan itu juga dapat menentukan bagaimana sikap Golkar yang sejauh ini telah memberi surat tugas kepada Bobby dan Ijeck sebagai calon Gubernur Sumut.
"Pertemuan penting dalam rangkaian menentukan kandidasi. Misalnya bagaimana kepastian Golkar, bagaimana peluang kandidasi, peluang koalisi," lanjut Riza.
Namun bagi Bobby pertemuan dengan Ijeck menjadi penting. Apalagi setelah bergabung dengan Gerindra. Riza menilai pertemuan itu bisa menjadi ruang bicara bagi keduanya dalam menatap Pilgub Sumut.
"Pasca Bobby, ke. Gerindra, praktis penjelasan ke Golkar harus dilakukan. Kenapa Bobby menjadi kader Gerindra setelah mendapatkan surat tugas dari Golkar. Nah, saya lihat pertemuan santai seperti ini bisa jadi ruang bicara."
Respon Bobby Nasution Lawan Ahok
Eks Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, diisukan akan diusung PDIP untuk bertarung dalam Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Terkait hal ini, Wali Kota Medan, yaitu Bobby Nasution yang dikabarkan juga akan maju dalam Pilkada Sumut 2024, memberikan respons santai.
Eks kader PDIP itu terbuka dan menyambut baik kabar majunya Ahok dalam pemilihan kepala daerah.
"Ya, gapapa bagus (isu Ahok maju Pilkada Sumut)," ucapnya, Senin (27/5/2024), dilansir Tribun-Medan.com.
Pria yang telah bergabung dengan Partai Gerindra itu mengatakan, dirinya maju dalam Pilkada Sumut 2024 bukan untuk mencari lawan.
Oleh sebab itu, dirinya mempersilakan siapa pun yang ingin ikut bersaing memperebutkan kursi nomor satu di Sumatera Utara itu.
"Saya selalu sampaikan saya bukan mencari siapa lawan siapa."
"Dalam pilkada ini, siapa yang mau maju di Sumut, dari partai mana pun silakan," terangnya.
Ahok Menunggu Tugas