Sumur Bor di 100 Titik Lahan Pertanian Jadi Mitigasi Pemprov Sulsel Hadapi Ancaman El-Nino

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Lahan Pertanian Sulsel mendapat tantangan El-Nino di 2024

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - El Nino masih mengancam sektor pertanian Sulawesi Selatan (Sulsel) di 2024 ini.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan edaran potensi kekeringan dan El-Nino.

Edaran ini ditujukan ke Kemetrian, Gubernur hingga kepala daerah Kabupaten/kota.

Menghadapi ancaman tersebut, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) bergerak memaksimalkan pembuatan sumur bor.

Sumur bor akan dipetakan menyasar lahan pertanian terancam kekeringan parah.

"Kami buat sumur bor di 100 titik kerja sama TNI. Daerah susah air ini sumur dalam.Sumur bor ini dalam sampai 70 meter," jelas Kepala Dinas TPH-Bun, Sabtu (1/6/2024).

"Ini kita berbicara keseluruhan supaya target produksi tidak terganggu. Kita targetkan gabah kering giling 6 juta ton," lanjutnya.

Sumur bor diharapkan bisa jadi solusi lahan pertanian masyarakat terhindar kekeringan.

Sehingga Ketika memasuki musim kemarau panjang, petani tak lagi berharap hanya dari air hujan.

Air bisa mengaliri persawahan memalui sumur bor lalu dipompa ke sebaran lahan tani.

Tak hanya sumur bor, TPH-Bun juga memastikan akan memberikan suntikan pompa air.

"Kita bantu perpompaan, sawah yang selama ini bergantung air hujan yang susah, sudah bisa menanam dua kali dengan mengambil air dari sungai," jelasnya.

Mentan Peringatkan Ancaman El-Nino

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku juga sudah mendapat surat edaran dari BMKG.

"Aku terima surat dari BMKG dikirim ke seluruh Menteri kekeringan overlap dengan El Nino," jelas Amran Sulaiman saat berada di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (27/5/2024).

Amran Sulaiman meminta pemimpin daerah membuat strategi serius menghadapi tantangan ini.

"Jangan main-main minta tolong bupati jangan main-main," katanya.

Amran Sulaiman menyebut kedaulatan pangan tetap harus diraih.

Sebab apabila krisis pangan terjadi maka dampaknya dinilai sangat besar.

"Krisis ekonomi maka pertanian tumbuh, krisis kesehatan kita pakai masker, tapi kalau krisis pangan itu akan lompat menjadi krisis politik social. Itu tidak ada damai diantara kita," jelas Amran Sulaiman. (*)

 

Berita Terkini