Banjir Luwu

Warga Desa Lambanan Latimojong Trauma, Kades Keluhkan 9 Titik Longsor Belum Tersentuh Alat Berat

Penulis: Muh. Sauki Maulana
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Desa Lambanan, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulsel Burhanuddin.

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Pasca tanah longsor yang menerjang Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan Jumat (3/5/2024) warga masih merasakan trauma.

Pikiran warga Di Desa Lambanan, Kecamatan Latimojong, masih dihantui adanya longsor susulan.

"Setiap hujan datang warga saya di Dusun Doke-doke langsung mengungsi di tenda darurat yang kami buat. Karena mereka takut longsor susulan kembali datang," jelas Kepala Desa Lambanan, Baharuddin, Jumat (31/5/2024).

Kata Baharuddin, sebanyak 11 kepala keluarga di Dusun Doke-doke masih mengandalkan tenda pengungsian jika malam.

Apalagi, kondisi cuaca di Latimojong, sambung Baharuddin, masih sering diguyur hujan.

"Kalau malam hujan, pasti langsung ke tenda. Ada 11 KK kalau tidak salah," bebernya.

Dirinya menambahkan, pihak BNPB dan Badan Geologi berencana mengecek struktur tanah di Desa Lambanan pasca bencana yang merenggut 8 nyawa tersebut.

"Tadi pagi ada konfirmasinya dari BNPB dan dari geologi. Mau cek keadaan tanah katanya. Tapi sampai sekarang belum datang," akunya.

Menurut Baharuddin, setidaknya masih ada 9 titik longsor yang menutup akses jalan menuju Desa Lambanan.

Namun hingga kini, alat berat belum masuk meski setelah Burhanuddin berkonsultasi dengan PUPR dan anggota dewan.

"Tidak ada sampai sekarang alat berat. Memang sudah bisa roda dua naik, itupun pakai trail. Yang terjadi kan itu motor kota menaiki longsor. Karena sampai sekarang alat berat belum masuk," tandasnya.

Burhanuddin menerangkan, untuk keperluan logistik masyarakat masih bisa mencukupi untuk dalam waktu sepekan.

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

Berita Terkini