Peristiwa itu sempat diabadikan dalam sebuah video yang memperlihatkan rombongan tersebut sempat berhenti di depan gerbang Kejaksaan Agung.
Namun pada malam itu, pengamanan masih belum dipertebal seperti Selasa malam.
Total diduga ada enam mobil Brimob yang berada di area tersebut.
Bahkan satuan pengamanan dari Polsek Kebayoran Baru juga ikut dikerahkan.
Puluhan anggota tak berseragam juga tampak menyebar di sekitar di sekitar Jalan Bulungan pada malam itu.
Selain itu, terlihat pula sebuah drone yang diduga merupakan alat penembak.
Terkait hal itu, Ketut enggan mengonfirmasinya.
Pihak kepolisian, di antaranya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi A Chaniago hingga Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko juga belum memberikan jawaban apapun soal adanya drone tersebut.
Lantas siapa Jenderal Purn berinisial B itu?
Sebelumnya, Kejagung telah menangkap 16 orang tersangka kasus korupsi timah.
Para tersangka tertuding dalam kasus yang merugikan negara sekitar Rp 271 triliun dalam rentang 2015-2022.
Kasus melibatkan tiga direksi PT Timah yang menyadari pasokan bijih timah yang dihasilkan sedikit dibandingkan dengan perusahaan smelter swasta lainnya karena penambangan liar yang dilakukan dalam wilayah IUP PT Timah.
Namun, PT Timah yang seharusnya melakukan penindakan terhadap kompetitor, justru menawarkan pemilik smelter untuk bekerja sama. Perusahaan-perusahaan itu kemudian menambang timah secara ilegal di IUP PT Timah.
Komplotan juga membentuk tujuh perusahaan boneka yang beroperasi di wilayah itu.
Kerjasama disembunyikan dengan surat kerjasama sewa smelter yang dibuat oleh para direksi PT. Timah.
Dokumen lainnya yang dipegang oleh salah satu perusahaan swasta juga Surat Perintah Kerja (SPK) borongan pengangkutan sisa hasil mineral agar bijih timah yang ditampung dari perusahaan boneka terkesan legal.
Daftar dan Peran Tersangka
Direktur Utama PT Timah 2016-2021, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani
Direktur Keuangan Timah 2017-2018, Emil Ermindra
Direktur Operasi Produksi PT Timah 2017-2021, Alwin Albar
CV Venus Inti Perkasa
Beneficial Ownership CV Venus Inti Perkasa (VIP) Tamron Tamsil
Adik Tamron Tamsil, Toni Tamsil
Direktur Utama CV VIP, Hasan Thjie alias Ashin
Mantan Komisaris CV VIP, Kwang Yung alias Buyung
Manajer Operasional Tambang CV VIP, Achmad Albani
PT Refined Bangka Tin (RBT)
Direktur Utama PT RBT, Suparta
Direktur Pengembangan Usaha PT RBT, Reza Ardiansyah
PT Tinido Inter Nusa
General Manager PT Tinido Inter Nusa, Rosalina
Rosalina untuk mengakomodasi pengumpulan bijih timah.
Pengusaha lainnya
Pengusaha di Bangka Belitung, SG alias AW
Pengusaha di Bangka Belitung, MBG
Direktur PT Sariwiguna Bina Sentosa, Robert Indarto
Pengusaha yang juga Manajer PT QSE, Helena Lim
Pengusaha, Harvey Moeis
Jenderal Purn Inisial B
Sebuah fakta baru kembali terungkap dalam kasus korupsi yang menjerat Harvey Moeis suami Sandra Dewi.
Seorang Jenderal Bintang 4 berinisial B ikut terlibat kasus timah Rp271 tahun.
Diketahui, sosok Jenderal B ini merupakan bekingan dari Harvey Moeis dan dicurigai telah mengorganisir proyek tambang timah ilegal tersebut.
"Ada oknum yang berkuasa, yang sampai punya bintang 4 di pundak, mantan pensiunan, inisial B, itu aja dulu," ujar Iskandar.
"Ini orang yang kita duga mengorganisir sampai terjadi pembelian smelter, smelter ini kan dibeli dari orang-orang yang bener-bener kaya, tetapi pembelinya tidak benar-benar kaya, kan unik," bebernya.
Iskandar juga menegaskan bahwa ucapannya benar bahwa terdapat oknum Jenderal Bintang 4 yang terlibat kasus korupsi timah Rp271 triliun.
"Iya (berseragam), karena dalam warna-warni kejahatan mereka tidak akan berhitung kalau tidak kepada aparat, habis itu biasanya mereka berhitung kepada kelompok-kelompok kuat atau solid terorganisir," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com/Tribun-Medan.com